Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Muslim Arab Saudi Marah Besar! Wartawan Yahudi Israel Diam-diam Menyusup ke Kota Suci Makkah Demi Hal Ini

Foto : The Times of Israel.

Reporter televisi Israel membuat gempar setelah mengunjungi Makkah, Arab Saudi, yang hanya dikhususkan bagi umat Islam.

A   A   A   Pengaturan Font

Seorang reporter televisi Israel baru-baru ini membuat gempar setelah mengunjungi kota suci Muslim Makkah, sebuah kota di Arab Saudi yang hanya boleh dikunjungi oleh umat Islam.

Editor berita Channel 13, Gil Tamary, pada Senin (18/7) menyiarkan cuplikan dirinya mengemudi ke kota Makkah, di mana pemerintah Saudi melarang non-Muslim masuk.

Kunjungan itu dilakukan Tamary beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyelesaikan perjalanan yang mencakup penerbangan langsung dari Israel ke kota pesisir Saudi, Jeddah.

Dalam video liputannya, Tamary menunjukkan dirinya mengemudi di bawah gerbang ikon kota dan melewati Masjidil Haram yang menjadi lokasi Ka'bah, tempat suci paling suci dalam Islam.

Dikutip dari The Times of Israel, Tamary juga terlihat di Gunung Arafat, yang merupakan tempat umat Islam berkumpul selama ziarah haji, sekitar 15 kilometer dari Makkah.

Tamari diketahui termasuk di antara tiga wartawan Israel yang diizinkan masuk ke Arab Saudi untuk meliput konferensi regional yang dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu.

Kelakuan Tamary menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya ada larangan total bagi non-Muslim memasuki Mekah dan sebagian kota suci Madinah. Bila mencoba masuk mereka terancam dihukum, didenda atau deportasi. Tamary pun menuai kecaman dari umat Muslim, termasuk melalui tagar "Yahudi di Haram" yang bergaung di sejumlah media sosial.

"Orang-orang mulia Mekah dan ulama besar seperti Dr Musa al-Sharif berada di penjara Saudi, tetapi seorang Yahudi Zionis berkeliaran di Mekah," ujar seorang pengguna Twitter.

Blogger Arab Saudi Mohammed Saud, yang mendukung normalisasi antara Tel Aviv dan negara-negara Arab juga mengkritik liputan Tamari.

"Teman-teman terkasih di Israel, salah satu reporter Anda memasuki kota suci Muslim Mekah dan merekam tanpa rasa malu," kata Saud dalam video berbahasa Ibrani yang fasih.

Saud bahkan menyebut media tempat Gamari bekerja "memalukan" karena cara yang salah dalam menghormati agama lain.

"Itu seperti saya memasuki sinagoga dan membaca Taurat. Channel 13, anda memalukan. Semestinya anda malu tidak menghormati Islam seperti itu."

Tak hanya warga Saudi, beberapa orang Israel juga dikabarkan turut mengkritik Tamari. Mereka bahkan menyebut aksi Tamari menjijikkan, seraya meminta Israel untuk menyerahkannya kepada pihak berwenang Arab Saudi.

Sementara Channel 13 telah menyampaikan permintaan maaf atas liputan Tamari yang menyinggung umat Islam,

"Kunjungan editor berita dunia kami Gil Tamari ke Mekah adalah pencapaian jurnalistik yang penting, yang tidak dimaksudkan untuk menyinggung umat Islam. Kami mohon maaf jika ada yang tersinggung. Untuk memperjelas, rasa ingin tahu jurnalistik adalah jiwa dari profesi jurnalis. Prinsip-prinsip jurnalisme berakar dalam menjangkau lokasi mana pun dan mendokumentasikan peristiwa secara langsung," bunyi permintaan maaf Channel 13.

Gil Tamari pun turut meminta maaf melalui media sosial pada Selasa (19/7). Dia menjelaskan bahwa tujuan dari video liputan tersebut adalah untuk menunjukkan pentingnya Makkah dan keindahannya.

"Keingintahuan adalah jantung dan pusat jurnalisme. Jenis pertemuan jurnalistik tangan pertama inilah yang membedakan jurnalisme yang baik dari jurnalisme yang hebat," ujar Tamari membela diri.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top