Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Murka! Putin Tuding Barat Bawa Krisis pada Pasar Energi Dunia

Foto : EPA.

Presiden Rusia Vladimir Putin.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan negara-negara Barat atas gangguan pada pasar energi yang disebutnya memicu banyak warga Eropa mulai menimbun kayu bakar menjelang musim dingin karena biaya pemanas yang mahal.

"Orang-orang Eropa biasa sedang menderita. Penduduk, seperti di abad pertengahan, telah mulai menimbun kayu bakar untuk musim dingin," kata Putin pada sebuah forum energi di Moskow pada hari Rabu (12/10), seperti dikutip dari The Guardian.

Putin terus berupaya menangkis kesalahan atas krisis minyak dan gas yang dipicu oleh invasinya ke Ukraina, ditambah usaha Barat untuk memberikan pembatasan harga minyak Rusia, yang dinilai Putin mengancam kesejahteraan miliaran orang.

"[Dengan] keputusan angkuh mereka, beberapa politisi barat menghancurkan ekonomi pasar global dan sebenarnya merupakan ancaman bagi kesejahteraan miliaran orang," ujar Putin.

Kekhawatiran internasional atas menipisnya pasokan energi semakin meningkat pada hari Rabu (12/10) setelah Polandia melaporkan kebocoran pada pipa minyak Druzhba yang menghubungkan Rusia dan Jerman.

Berbicara kepada Reuters, pejabat tinggi Polandia yang bertanggung jawab atas infrastruktur energi Mateusz Berger mengatakan tidak ada alasan untuk percaya kebocoran itu disebabkan oleh sabotase.

"Di sini kita dapat berbicara tentang kerusakan yang tidak disengaja," kata pejabat tinggi Polandia yang bertanggung jawab atas infrastruktur energi Mateusz Berger.

Senada, Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah kebocoran itu merupakan kerusakan yang tidak disengaja atau disebabkan oleh sabotase.

"Banyak langkah mengarah langsung ke Kremlin, tetapi kami ingin sangat bertanggung jawab dan baru kemudian mengkonfirmasi asumsi kami," katanya kepada penyiar radio milik negara Polandia, PR3.

Insiden itu terjadi setelah empat kebocoran ditemukan di pipa gas Nord Stream bawah laut dari Rusia ke Jerman pada awal Oktober, yang menyebabkan alarm internasional dan klaim sabotase. Kala itu, pihak berwenang Jerman mengatakan mereka percaya bahwa ledakan yang sangat eksplosif digunakan. Uni Eropa, NATO dan pemerintah Polandia, Swedia dan Denmark semuanya mengatakan mereka yakin kebocoran itu disebabkan dengan sengaja.

Walau begitu, operator yang mengendalikan pipa tersebut, PERN, dalam sebuah pernyataan mengatakan penyebab pasti kebocoran masih tidak diketahui. Mereka hanya menjelaskan kebocoran itu terdeteksi di bagian pipa yang berlokasi sekitar 70 kilometer dari pusat kota Polandia, Plock.

Mengutip Reuters, pipa minyak Druzhba, yang dalam bahasa Rusia berarti "persahabatan", merupakan salah satu yang terbesar di dunia, memasok minyak Rusia ke sebagian besar Eropa tengah termasuk Jerman, Polandia, Belarusia, Hungaria, Slovakia, Republik Ceko dan Austria.

"Tindakan utama (yang kami ambil) adalah memompa keluar cairan dan menemukan kebocoran dan menghentikannya," kata juru bicara pemadam kebakaran Karol Kierzkowski kepada media lokal.

"Ketika tekanan berkurang, kebocoran akan berhenti dan memungkinkan kami mencapai kebocoran," katanya, seraya menambahkan bahwa terlalu dini untuk menentukan penyebabnya. Dia memastikan tidak ada bahaya bagi penduduk setempat.

PERN menegaskan kebocoran pada salah satu pipanya tidak berdampak pada jalur pipa kedua, dan elemen infrastruktur PERN lainnya.

"Pada titik ini, semua layanan PERN (teknis, operasional, pemadam kebakaran internal dan perlindungan lingkungan) mengambil tindakan sesuai dengan algoritma yang disediakan untuk situasi seperti ini," kata operator.

Sementara dampak kebocoran pipa bagi operator kilang Schwedt Jerman, yang bergantung pada Druzhba untuk memasok 90% bahan bakar Berlin, belum diketahui karena kementerian ekonomi dan regulator jaringan federal tidak tersedia untuk dimintai komentar.

Mengutip Reuters, pemerintah Jerman telah melakukan pembicaraan untuk mengamankan minyak dari Kazakhstan untuk memasok Schwedt, tetapi bahkan minyak itu harus mengalir ke Jerman melalui pipa Druzhba.

Pemerintah Jerman bertujuan untuk menghilangkan impor minyak dari Rusia pada akhir tahun di bawah sanksi Uni Eropa. Namun dalam tujuh bulan pertama tahun ini, Rusia masih menjadi pemasok utama, menyumbang lebih dari 30 persen impor minyak.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top