Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sidang Majelis Umum PBB

Multipolaritas Butuh Lembaga yang Kuat

Foto : AFP/ARUN SANKAR

Sekjen PBB, Antonio Guterres

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa multipolaritas membutuhkan lembaga multilateral yang kuat dan efektif untuk menciptakan perdamaian.

"Namun multipolaritas saja tidak bisa menjamin perdamaian. Dunia multipolar memerlukan institusi multilateral yang kuat dan efektif," kata Guterres dalam keterangan tertulis di situs PBB dipantau dari Jakarta, Rabu (20/9).

Guterres mengatakan hal tersebut dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di New York, Selasa (19/9). Menurut Guterres, dunia multipolar membawa peluang baru untuk keadilan dan keseimbangan dalam hubungan internasional, tetapi tata kelola global masih belum beradaptasi dengan multipolaritas tersebut.

"Namun tata kelola global terjebak dalam waktu. Dunia telah berubah. Institusi kita belum melakukannya," lanjut Guterres seraya menambahkan bahwa Dewan Keamanan PBB dan sistem Bretton Woods perlu direformasi.

Guterres melanjutkan bahwa sudah waktunya untuk memperbarui lembaga multilateral berdasarkan realitas ekonomi dan politik abad ke-21 yang berakar pada kesetaraan, solidaritas dan universalitas serta berlandaskan prinsip Piagam PBB dan hukum internasional.

"Hal ini berarti melakukan reformasi Dewan Keamanan sejalan dengan kondisi dunia saat ini. Hal ini berarti merancang ulang arsitektur keuangan internasional sehingga menjadi benar-benar universal dan berfungsi sebagai jaring pengaman global bagi negara-negara berkembang yang berada dalam kesulitan," kata dia.

Guterres pun mengatakan bahwa dia menyadari bahwa reformasi adalah persoalan kekuasaan dan memahami banyaknya agenda dan kepentingan yang bersaing.

"Namun alternatif terhadap reformasi bukanlah status quo. Alternatif terhadap reformasi adalah fragmentasi lebih lanjut. Reformasi atau terpecah," tutur dia. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top