Multilateralisme, Solusi Hadapi Krisis Pangan dan Resesi Global
Sekjen PBB, Antonio Guterres
Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Brawijaya, Malang, Yusli Effendi, mengatakan ujian terhadap multilateralisme karena negara-negara besar atau adidaya yang meninggalkan semangat multilateralisme dan mengedepankan unilateralisme.
"PBB dibangun dari komitmen dan kesepakatan banyak negara (multilateral) untuk menjaga tatanan dunia yang aman, sejahtera, dan damai. Negara-negara menengah (middle power) dan negara-negara kecil biasanya mendukung multilateralisme," kata Yusli.
Sedangkan negara-negara besar (superpower) cenderung bertindak unilateral (sepihak) karena merasa punya sumber daya yang besar, seperti militer, ekonomi, bujet, dan lain-lain seperti Russia, AS, Tiongkok. "Lebih-lebih AS yang sedang goyah karena ditantang oleh Tiongkok secara ekonomi atau kekuatan LTS, dan oleh Russia di perang Ukraina," kata Yusli.
"Negara-negara harus mempertahankan semangat multilateralisme menghadapi tantangan bersama seperti perubahan iklim, ancaman krisis pangan atau pelambatan ekonomi yang semakin nyata," pungkas Yusli.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya