Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mulai Besok Harga Pertamax Naik Jadi Rp12.500 Per Liter

Foto : Istimewa

Ilustrasi pengisian BBM.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax. Harga BBM jenis Research Octane Number (RON) 92 ini mulai besok, 1 April tepatnya pukul 00.00 WIB naik menjadi 12.500 rupiah per liter dari sebelumnya 9.000 rupiah per liter.

Irto Ginting, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&TPertamina menjelaskan harga menjadi 12.500 rupiah per liter (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor /PBBKB 5 persen).

Penyesuaian harga ini, lanjut Irto, masih jauh di bawah nilai keekonomiannya. Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi 12.500 rupiah per liter ini masih lebih rendah 3.500 rupiah dari nilai keekonomiannya.

"Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," ujar Irto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (31/3).

Menurut dia, harga baru Pertamax masih terjangkau khususnya untuk masyarakat mampu.

Alasan kenaikan, papar dia, karena krisis geopolitik yang terus berkembang sampai saat ini mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas 100 dollar AS per barel.

Hal ini pun mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat 114,55 dollar AS per barel atau melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar 73,36 dollar AS per barel.

Menyikapi kondisi ini, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga harus tetap menjaga komitmen dalam penyediaan dan penyaluran BBM kepada seluruh masyarakat hingga ke pelosok negeri.

Untuk menekan beban keuangan Pertamina, selain melakukan efisiensi ketat di seluruh lini operasi, penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) tidak terelakkan untuk dilakukan namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Karenanya, penyesuaian harga dilakukan secara selektif, hanya berlaku untuk BBM Non Subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17 persen yang mana 14 persen merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3 persen jumlah konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Sedangkan BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83 persen, tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga 7.650 rupiah per liter. Hal ini merupakan kontribusi pemerintah bersama Pertamina dalam menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top