Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Mulai 1 Oktober, Harga Pertamax Resmi Turun Jadi Rp13.900

Foto : Pertamina

Pengendara sepeda motor mengisi BBM Pertamax di sebuah SPBU.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar (BBM) nonsubsidi, yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Perta Dex.

Dikutip dari situs web resmi Pertamina, Sabtu (1/10), Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

"Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM nonsubsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga, sedangkan untuk produk Gasoil (diesel) Dexlite dan Perta Dex penyesuaiannya naik harga. Seluruh penyesuaian harga berlaku mulai tanggal 1 Oktober," jelas Irto.

Harga Pertamax (RON 92) kini menjadi Rp13.900 per liter dan Pertamax Turbo (RON 98) kini menjadi Rp14.950. Sedangkan Dexlite (CN 51) menjadi Rp17.800 dan Perta Dex (CN 53) harganya menjadi Rp18.100 per liternya. Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta.

"Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM nonsubsidi. Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif diseluruh wilayah Indonesia," kata Irto.

Soal perbedaan harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, Irto menjelaskan, ini diakibatkan oleh kondisi energi global, salah satunya geopolitik di Eropa Timur. Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia, dan salah satu substitusi produk bahan bakar gas adalah bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene.

"MOPS Kerosene ini menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel. Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun," tukasnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top