Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Muhadjir Serukan Pemda Gencarkan Edukasi tentang Manfaat Protein Hewani

Foto : kemenkopmk.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meminta pemerintah daerah untuk menggencarkan edukasi tentang manfaat protein hewani guna mencegahstunting.

"Edukasi mengenai manfaat protein hewani untuk mencegahstuntingharus terus digencarkan," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/2).

Menko PMK mengatakan bahwa masyarakat perlu selalu diingatkan faktor utama dalam pencegahan dan penanganan stunting adalah mengenai tercukupinya asupan gizi bagi ibu hamil dan balita, terutama kecukupan protein hewani.

"Protein hewani itu sangat penting karena banyak mengandung zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh, beragam zat gizi yang terdapat dalam protein hewani tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan otak anak," ungkap dia.

Menko PMK juga mengingatkan bahwa poin utama dalam pencegahan dan penanganan stunting adalah memastikan pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

"Kondisistuntingyang paling berbahaya, yaitu apabila otak anak tidak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah diharapkan dapat menggencarkan edukasi serta melaksanakan intervensi spesifik maupun sensitif dengan tepat sasaran.

Intervensi spesifik, kata dia, adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinyastunting. Sementara intervensi sensitif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinyastunting.

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan PenurunanStunting, dalam rangka menciptakan generasi berkualitas yang akan melanjutkan program pembangunan bangsa secara berkelanjutan.

Pemerintah, kata Muhadjir Effendy, terus mengoptimalkan program percepatan penurunanstunting, salah satunya dengan memastikan terpenuhinya gizi ibu hamil dan balita.

Prevalensistuntingdi Indonesia, kata dia, saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), adalah 21,6 persen. "Sementara pemerintah menargetkan prevalensistuntingturun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang," ungkap Menko PMK Muhadjir Effendy.Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top