Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengetatan Perjalanan

Mudik Gelombang Kedua Bisa Picu Penyebaran Korona

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

Petugas medis mengambil sampel warga untuk tes antigen di penyekatan ­Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Jumat (21/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan pihaknya mengantisipasi lonjakan kasus positif seusai mudik gelombang kedua.
Menurut Doni, dengan berakhirnya masa peniadaan mudik pada Senin (17/5) lalu, masyarakat kemungkinan memanfaatkan masa pengetatan perjalanan yang berakhir sampai 24 Mei mendatang. "Karena peniadaan mudik telah berakhir, dilanjutkan pengetatan sampai tanggal 24 Mei, ada potensi warga memanfaatkan waktu tersebut untuk kembali ke kampung halaman dalam rangka Idul Fitri," kata Doni saat mengunjungi RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin.
Karena itu, Satgas Covid-19 mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah untuk benar-benar memperhitungkan risiko yang terjadi ketika ada mobilitas warga dalam jumlah cukup besar.
Apalagi banyak daerah yang masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana di rumah sakit serta dokter dan tenaga medis.
Menurut Doni, antisipasi menjadi penting untuk dilakukan mengingat momen libur panjang biasanya diikuti oleh penambahan jumlah pasien, baik di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet maupun rumah sakit seluruh Indonesia. "Ketika pasien di rumah sakit bertambah, akan diikuti oleh angka kematian yang relatif tinggi, dan akhirnya berdampak pada dokter yang merawat dan tenaga kesehatan lainnya," kata Doni.
Berdasarkan data Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, jumlah pasien rawat inap di Wisma Atlet per Kamis (20/5) sebanyak 1.028 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada Senin (17/5) lalu sebanyak 929 orang.

Puncak Arus Balik
Sementara itu, Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memprediksi puncak arus balik Lebaran terjadi pada Sabtu (22/5).
Dudung mengatakan pihaknya bersama Polda Metro Jaya berupaya melakukan penelusuran (tracing) dan langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 dari hulu ke hilir. "Dari mulai kedatangan di KM-32, kita secara acak akan melakukan tes antigen. Bagi yang tidak membawa surat keterangan Covid-19, mereka akan lanjut, sedangkan yang tidak, akan digunakan antigen," kata Dudung saat mengunjungi RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis.
Dudung menjelaskan para pemudik yang diketahui reaktif berdasarkan hasil antigen akan dibawa ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk dilakukan karantina.
Untuk antisipasi di hilir, pihaknya telah menyiapkan Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran yang saat ini memiliki banyak kapasitas tempat tidur. Selain itu, Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya juga menyiapkan Tower 8, 9 dan 10 di Rusun Pademangan, jika lonjakan kasus positif tinggi seperti pada September 2020 dan Januari 2021. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top