Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Nilai Tukar I Rupiah Merosot 3,9%, Terburuk di Negara Berkembang Asia setelah Baht Thailand

Moratorium Obligasi Rekap BLBI Bisa Tahan Kemerosotan Rupiah

Foto : Sumber: Bloomberg - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

"Rupiah adalah salah satu yang paling rentan di antara mata uang pasar berkembang berimbal hasil tinggi di bawah sentimen risk-off," kata Kepala Pendapatan Tetap Asia ex-Jepang di PineBridge di Hong Kong, Arthur Lau. "Dalam beberapa bulan mendatang, kami memperkirakan pelemahan rupiah akan tetap ada karena dividen musiman dan repatriasi kupon pada April-Mei dan impor musiman yang lebih tinggi pada kuartal kedua," tambah Lau.

Rupiah merupakan mata uang penentu risiko di negara berkembang Asia karena kepemilikan asing yang relatif tinggi atas aset lokal dan perekonomian yang terbuka. "Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan investor dalam beberapa minggu terakhir adalah apakah sudah waktunya untuk membeli penurunan di pasar lokal Indonesia?" tulis analis Goldman Sachs yang dipimpin oleh Zach Pandl dalam sebuah riset bulan ini.

"Jawabannya adalah belum, dalam pandangan kami." Goldman mengatakan analisisnya menunjukkan obligasi Indonesia belum berada di wilayah yang murah, dan data AS yang kuat menunjukkan ada potensi imbal hasil treasury yang lebih tinggi, yang akan semakin negatif untuk aset negara Asia.

Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, pekan lalu melihat rupiah rebound karena inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang membaik. Apalagi, otoritas akan berupaya menstabilkan mata uang tersebut sesuai dengan fundamentalnya.

"Hot Money"
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top