Moratorium Obligasi Rekap BLBI Bisa Tahan Kemerosotan Rupiah
"Perkembangan ini berpengaruh pada tertahannya aliran modal ke sebagian besar negara berkembang, dan berdampak pada kenaikan yield surat berharga dan tekanan terhadap mata uang di berbagai negara, termasuk Indonesia," kata Perry.
Perusahaan investasi memperkirakan rupiah akan dihantui penurunan lebih lanjut. Goldman Sachs Group Inc, seperti dikutip dari kantor berita Bloomberg, mengatakan kenaikan imbal hasil obligasi AS dan penguatan dollar AS berpotensi merugikan investor yang memegang aset Indonesia dalam waktu dekat.
Paling Rentan
Sementara itu, PineBridge Investments Asia Ltd mengatakan rupiah akan terus merosot karena risk-off perdagangan global dan ketika investor asing kembali membawa dividen keluar negeri. Sedangkan Loomis Sayles Investment Asia Pte menilai bearish rupiah dipicu oleh pandemi Covid-19.
Rupiah sepanjang tahun berjalan telah merosot 3,9 persen tahun ini, yang menempatkannya sebagai mata uang terburuk di negara-negara berkembang Asia setelah baht Thailand. Rupiah merosot ke level terendah dalam lima bulan terakhir ke level 14.603 per dollar AS pada penutupan perdagangan, Rabu (14/4).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya