Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Semenanjung Korea I Tiongkok Sambut Baik Inisiatif Korsel

Moon Tawarkan Integrasi Ekonomi

Foto : AFP/Korea Summit Press
A   A   A   Pengaturan Font

Saat KTT antar-Korea, Presiden Korsel menawarkan inisiatif integrasi ekonomi trilateral pada pemimpin Korut.

SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, diwartakan South China Morning Post (SCMP) edisi Senin (7/5) telah memberikan cetak biru berisi rincian integrasi ekonomi trilateral pada pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, saat pertemuan mereka di Panmunjom pada bulan lalu.

"Presiden Moon telah memberi USB penyimpanan data memori pada pemimpin Korut, Kim Jong-un, yang berisikan 'Peta Ekonomi Terbaru di Semenanjung Korea' saat mereka melakukan pertemuan di Desa Panmunjom pada 27 April lalu," demikian lapor SCMP.

Inisiatif "Peta Ekonomi Terbaru di Semenanjung Korea" melibatkan 3 sabuk ekonomi yang menghubungkan pesisir barat Semenanjung Korea hingga ke Tiongkok hingga pada akhirnya membuat sebuah kawasan utama logistik yang menghubungkan pesisir timur dengan Russia untuk kerja sama energi dan sebuah koneksi perbatasan yang telah ada untuk mempromosikan sektor pariwisata.

Narasumber dari kantor Kepresidenan Korsel sejauh ini tak bisa memberikan rincian tambahan atas inisiatif integrasi ekonomi ini yang disimpan dalam USB itu, namun mereka menjelaskan bahwa rancangan inisiatif ini sempat diutarakan Presiden Moon saat berkunjung ke Berlin tahun lalu yang intinya berisi visi pendekatan Moon terhadap Korut.

Saat kampanye pemilu presiden, Moon berjanji akan menyatukan perekonomian dua Korea dalam satu pasar tunggal agar bisa dijadikan landasan bagi unifikasi.

Seorang politisi Korsel dari Partai Demokratik Korea bernama Park Byeong-seug, mengatakan proposal inisiatif itu mirip dengan janji kampanye Moon. "Konsep 3 sabuk perekonomian pernah dijanjikan Moon saat kampanye pemilu tahun lalu," kata Park. "Peta ekonomi yang baru itu termasuk menghubungkan jalur kereta antara dua Korea dan jalur kereta yang ada di timur laut Tiongkok yang mengarah hingga ke Eropa," imbuh dia.

Salah satu rencana Moon yaitu membangun rute jalur kereta penghubung yang dimulai dari Mokpo yang ada di ujung barat daya Semenanjung Korea, melalui Seoul dan Pyongyang, lalu ke wilayah administratif khusus Sinuiju sebelum menembus ke Beijing.

Pusat Logistik

Beijing sepertinya akan menyambut proposal dari Korsel karena hal ini sejalan dengan inti kepentingan nasional Tiongkok untuk meningkatkan pembangunan perekonomian berkelanjutan dan meningkatkan jalur perekonomian di wilayah timur lautnya.

"Timur laut Tiongkok saat ini merupakan jalur penghubung terlemah dan selama beberapa tahun perkembangan ekonomi di sana amat sulit," kata Cheng Xiaohe, Wakil Direktur Centre for International Strategic Studies di Renmin University, Tiongkok. "Beijing akan menyatukan inisiatif Korsel dengan inisiatif Jalur Sutera Baru," imbuh dia.

Peningkatan logistik di kawasan itu akan amat menguntungkan bagi Tiongkok terutama untuk mendapatkan akses laut terbuka yang terhalang oleh Semenanjung Korea dan timur jauh Russia.

Perekonomian Korut memiliki koneksi yang amat erat dengan bagian timur laut Tiongkok dan terbukanya hubungan ekonomi dengan Korut, berpeluang meningkatkan kesejahteraan di provinsi-provinsi di perbatasan.

"Inisiatif itu bisa berpengaruh amat besar terhadap kawasan timur laut Tiongkok dan bisa mengubah kawasan itu sebagai pusat logistik di kawasan timur Asia serta meningkatkan perekonomian di sana berkat masuknya investasi," kata ilmuwan dari Liaoning Academy of Social Sciences, Lu Chao.

Sejumlah pengamat lain menyatakan keberhasilan inisiatif Korsel ini tergantung pada sejauh mana konsep denuklirisasi yang pernah disampaikan Kim Jong-un.

SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top