Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Dua Korea

Moon Desak AS Secara Resmi Akhiri Perang

Foto : afp/Ahn Young-joon

Pemimpin AS-Korea l Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo saat pertemuan di Istana Presiden di Seoul beberapa hari lalu - Pompeo mengadakan , pembicaraan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang pada 7 Oktober, sebelum mendarat di Seoul pada kunjungan diplomatik tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, menyerukan pada Amerika Serikat (AS) agar secara resmi mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea seperti dituntut oleh Korea Utara (Korut).

AS selalu mengelak untuk menyatakan secara formal diakhirnya konflik di Semenanjung Korea pada 1950-1953 yang berujung lewat gencatan senjata, dengan alasan Korut harus terlebih dahulu meninggalkan persenjataan nuklirnya.

Sejauh ini Korut telah berjanji akan menempuh denuklirisasi di Semenanjung Korea, asalkan AS juga mengimbanginya dengan mengambil langkah-langkah penting seperti mendeklarasikan perdamaian.

"Korut telah menghentikan seluruh uji coba nuklir dan misil balistik, melucuti satu-satunya lokasi uji coba nuklir dan sekarang melucuti fasilitas pengujian misil, serta berjanji akan menghancurkan kompleks nuklir Yongbyon, jika AS mengambil langkah yang sepadan," kata Presiden Moon saat diwawancara kantor berita BBC, di kantor Kepresidenan Korsel di Seoul, Jumat (12/10).

"Mendeklarasikan diakhirinya perang merupakan sebuah pernyataan politik dimana AS bisa mengakhiri permusuhan selama beberapa dekade dengan Korut," imbuh Moon.

Pernyataan Presiden Moon itu disampaikan sebelum ia bertolak ke sejumlah negara di Eropa pada Sabtu (13/10) untuk berdialog dengan pemimpin negara Eropa terkait situasi terakhir di Semenanjung Korea.

Presiden Moon cenderung melakukan pendekatan damai dengan Korut yang saat ini dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB karena telah mengembangkan program nuklir dan misil balistik. Untuk pendekatan itu, Moon telah melakukan kunjungan ke Pyongyang serta bertemu sebanyak 3 kali dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un.

Sementara terkait rencana pertemuan tingkat tinggi ke-2 antara Presiden AS, Donald Trump, dan Kim Jong-un, yang agendanya dilaksanakan usai pemilu legislatif AS pada November mendatang, Presiden Moon menyatakan harapan agar di pertemuan itu, Trump dan Kim membuat kesepakatan yang berani. "Saya amat optimistis terkait apa yang akan mereka bahas," timpal Moon.

Pertemuan Lanjutan

Pada bagian lain, Seoul menyatakan bahwa akan terjadi perundingan antar petinggi Korea di perbatasan pada Senin (15/10) pekan depan. Adapun agenda pertemuan nanti akan membahas implementasi pertemuan antar-Korea di Pyongyang bulan lalu dimana Moon dan Kim sepakat untuk bertemu kembali di Seoul dalam waktu dekat.

Menteri Unifikasi Korsel, Cho Myung-gyon, akan memimpin delegasi dari Seoul, semantara dari pihak Korut belum diumumkan siapa petingginya yang akan memimpin delegasi dari Pyongyang.Pertemuan pada awal pekan nanti akan digelar di desa perbatasan Panmunjom.

AFP/11

Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top