Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Momentum Kebangkitan "Setan Merah"

Foto : AFP.com

FINIS KETIGA I Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer (dua dari kananR) memeluk Paul Pogba seusai laga melawan Leicester City pada laga pamungkas Premier League di King Power Stadium, Leicester, Minggu (26/7) WIB. Kemenangan 2-0 atas Leicester mengantarkan MU finis di posisi ketiga klasemen Premier League.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Manchester United (MU) telah memastikan kembali berkompetisi di Liga Champions musim depan. Itu akan menjadi tonggak penting bagi tim berjuluk "Setan Merah" yang berusaha untuk menutup celah dengan rival mereka, Liverpool dan Manchester City dalam pertempuran untuk supremasi Liga Inggris.

Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer memperlihatkan tekad dan keberanian mereka pada laga hidup mati hari terakhir untuk mendapatkan tempat di empat besar. MU menang 2-0 atas tuan rumah Leicester untuk menyelesaikan 14 pertandingan tak terkalahkan di liga dan mengakhiri musim terbaik di tempat ketiga.

"Liverpool dan City telah melaju dan tak terkejar dalam beberapa musim terakhir sehingga untuk mendapatkan posisi ketiga adalah prestasi besar bagi tim," ujar Solskjaer.

Selisih 33 poin yang sangat besar dengan juara Liga Inggris Liverpool menunjukkan langkah-langkah yang masih harus mereka lakukan untuk menjadi penantang gelar lagi. Tapi sejak bergabungnya Bruno Fernandes Januari lalu, dia telah mengubah suasana dan hasil di Old Trafford. Tidak ada tim di Liga Inggris yang meraih lebih banyak poin dibanding MU sejak Fernandes bergabung.

"Membawa Bruno masuk, pada bulan Januari, telah membuat perbedaan besar," ujar Harry Maguire, yang membuat MU memecahkan rekor dunia senilai 80 juta poundsterling (1,4 triliun rupiah) untuk seorang bek pada awal musim.

"Untuk finis ketiga di Liga Inggris harus menjadi persyaratan minimum dari klub ini, tetapi musim depan kami harus terus meningkatkan diri dan membangun tim," sambungnya.

Hasil finis di tempat ketiga seharusnya menjawab kemampuan Solskjaer untuk membangkitkan tim. Pelatih itu mengubah tim usai kekalahan kandang 0-2 yang menyedihkan dari Burnley pada Januari.

Pelatih asal Norwegia itu telah membuktikan dirinya mahir membangun tim yang bermain dengan serangan balik cepat. MU telah mengalahkan Chelsea dan City tiga kali musim ini dan merupakan satu-satunya tim dalam 36 pertandingan antara Maret 2019 hingga Februari 2020 yang mampu meraih poin saat berhadapan dengan Liverpool di Liga Inggris.

Kedatangan Fernandes, munculnya Mason Greenwood yang berusia 18 tahun, kembalinya Paul Pogba dari cedera dan perkembangan Marcus Rashford dan Anthony Martial telah meningkatkan kemampuan MU untuk mengalahkan lawan yang lebih lemah.

Perubahan Budaya

Selama 19 bulan bertugas, Solskjaer telah berulang kali menekankan perlunya perubahan budaya serta kembali ke jalur kemenangan di lapangan.

Greenwood dan Rashford bukan satu- satunya lulusan akademi yang memberikan kontribusi penting musim ini. Brandon Williams dan Scott McTominay adalah pemain skuad yang mapan, sementara MU juga kembali memilih bakat muda asal Inggris yang menarik dari klub lain seperti Aaron Wan-Bissaka dan Daniel James.

"Anda bisa melihat DNA Manchester United. Setidaknya itulah yang saya rasakan," ujar Solskjaer.

Penghasilan dari Liga Champions akan membantu tim membangun kembali kekuatan mereka. Bahkan sebelum krisis ekonomi yang disebabkan oleh virus korona dengan hilangnya pendapatan dari pertandingan dan hak siar, MU memperkirakan pendapatan mereka menyusut hingga 67 juta pound (1,2 triliun rupiah) musim depan jika tanpa bermain di Liga Champions.

Kunci peningkatan MU setelah berada di posisi keenam musim lalu menjadi yang ketiga kali ini adalah bagusnya performa empat pemain mereka, Fernandes, Maguire, Wan-Bissaka dan James. Itu lebih berpenagruh dibandingkan dengan biaya transfer yang terbuang dan upah gaji besar yang dihabiskan untuk pemain di tahun-tahun sebelumnya, termasuk Alexis Sanchez. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top