Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Momentum Awal "The Blues"

Foto : Paul ELLIS/AFP

juarai piala super eropa I Penjaga gawang Chelsea asal Spanyol Kepa Arrizabalaga (kiri) dan bek Chelsea asal Prancis Kurt Zouma seusai Chelsea memenangkan Piala Super UEFA dengan mengalahkan Villarreal melalui drama adu penalti dengan skor 6-5 di Windsor Park, Belfast, Rabu (11/8).

A   A   A   Pengaturan Font

BELFAST - Kepa Arrizabalaga menjadi pahlawan kemenangan saat Chelsea memulai musim baru dengan merebut juara Piala Super Eropa. Juara Liga Champions musim lalu itu berhasil mengalahkan juara Liga Europa, Villarreal, dengan skor 6-5 melalui drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal hingga perpanjangan pada laga di Belfast, Kamis (12/8) dini hari WIB.

Pemain asal Spanyol, yang telah kehilangan tempatnya sebagai kiper nomor satu sejak bergabung dengan "The Blues" melalui rekor transfer dunia untuk seorang penjaga gawang pada 2018 itu, dimasukkan di akhir perpanjangan waktu sebagai pengganti untuk adu penalti oleh pelatih Thomas Tuchel.

Ulah Kepa yang paling diingat adalah saat menolak untuk diganti ketika Chelsea ditangani oleh Maurizio Sarri dalam kekalahan pada final Piala Liga dari Manchester City lewat adu penalti, dua tahun lalu. Namun, kali ini Kepa berhasil membayar kepercayaan Tuchel dengan menggagalkan upaya dari Aissa Mandi dan Raul Albiol.

"Itu tidak spontan," ujar Tuchel yang menjelaskan rencana itu sudah dibicarakan sejak Piala FA musim lalu. "Kami membicarakannya dengan penjaga gawang setelah pertandingan Piala FA pertama melawan Barnsley," sambungnya.

"Kepa memiliki persentase terbaik dalam menggagalkan penalti, orang-orang yang menganalisis dan pelatih penjaga gawang menunjukkan kepada saya datanya. Kami berbicara dengan para pemain bahwa ini bisa terjadi ketika kami bermain di pertandingan sistem gugur. Sungguh fantastis bagaimana Edouard (Mendy) menerimanya," jelas Tuchel.

"Ada bukti bahwa Kepa lebih baik dalam disiplin ini. Mereka adalah pemain tim. Edouard tidak menunjukkan kekecewaannya. Dia senang melakukannya untuk tim dan mengambil ini untuk tim," tandasnya.

Kemenangan Chelsea atas Manchester City di Porto memastikan mereka mengangkat trofi Liga Champions untuk kedua kalinya pada bulan Mei adalah puncak dari kenaikan pesat The Blues dalam lima bulan pertama Tuchel bertanggung jawab.

Pelatih asal Jerman itu mengeluh karena harus mengelola skuad dengan 42 pemain selama pramusim. Dia bisa segera memiliki lebih banyak kekuatan untuk dipanggil dengan Romelu Lukaku diharapkan segera menyelesaikan kembalinya pemain timnas Belgia itu ke Stamford Bridge akhir pekan ini melalui rekor transfer klub 97 juta pound (1,9 triliun rupiah).

Pada laga kali ini kedalaman sumber daya yang tersedia untuk Tuchel sudah terlihat sejak awal. Finalis Piala Eropa 2020 Mason Mount, Ben Chilwell, Reece James, dan Jorginho semuanya harus puas duduk di bangku cadangan setelah terlambat kembali ke latihan pramusim. Meski demikian, Chelsea masih memiliki terlalu banyak kekuatan untuk menyulitkan pemenang Liga Europa pada setengah jam pertama.

Ziyech Cedera
Hakim Ziyech mengalami malam yang pahit saat dia melanjutkan performa pramusimnya yang bagus ke dalam aksi kompetitif dengan gol pembuka. Marcos Alonso memberi umpan kepada Kai Havertz di sisi kanan dan dari umpan silang mendatar pemain Jerman itu, Ziyech mencetak gol. Namun, pemain asal Maroko itu terpaksa keluar lapangan sebelum turun minum karena cedera bahu.

Sangat kontras dengan perolehan 20 trofi Chelsea dalam hampir 20 tahun sejak pengambilalihan Roman Abramovich mengubah klub, kemenangan final Liga Europa Villarreal atas Manchester United pada Mei memastikan gelar pertama bagi klub asal Spanyol itu.

Setelah awal yang terlalu berhati-hati dari tim asuhan Unai Emery, mereka sangat disayangkan tidak menyamakan kedudukan di babak pertama. "Saya bangga mewakili Villarreal, proyek kami dan liga Spanyol," ujar Emery. "Kami tahu bagaimana bersaing," sambungnya.

Mendy berlari dari garis gawang untuk menggagalkan gol debut Boulaye Dia, sebelum upaya Villarreal dua kali membentur mistar gawang melalui Alberto Moreno dan Gerard Moreno.

Villarreal adalah kekuatan dominan di babak kedua saat Chelsea secara fisik memudar setelah awal yang bagus. Tuchel lantas memasukkan Mount, Jorginho, dan Andreas Christensen. Tetapi Villarreal akhirnya mendapatkan gol penyama yang layak didapatkan. Moreno bermain satu-dua yang cerdas dengan Dia sebelum melepaskan tembakan tinggi melewati Mendy.

Laga berlanjut ke perpanjangan waktu yang tentu saja tidak diharapkan kedua pelatih karena liga domestik masing-masing berlangsung sehari lagi. Chelsea memiliki perpanjangan waktu yang lebih baik ketika tembakan Christian Pulisic melebar beberapa inci sebelum Sergio Asenjo melakukan penyelamatan bagus untuk menggagalkan upaya Mount. Asenjo juga memberi Villarreal mimpi awal untuk adu penalti dengan menyelamatkan gawangnya dari upaya Kai Havertz.

Namun Chelsea tampil sempurna dengan enam tendangan penalti berikutnya untuk memungkinkan Kepa menjadi pusat perhatian dan menjadi pahlawan kemenangan.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top