Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

MOLI Anggarkan Belanja Modal Rp138 Miliar

Foto : Istimewa

Pabrik Ethanol

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Produsen food-grade ethanol, PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expendicture (capex) tahun 2020 sekitar 138 miliar rupiah. Perseroan memproyeksikan total penjualan tahun 2020 naik sekitar 39 persen dibandingkan tahun 2019.

Direktur Utama Madusari Murni Indah, Adikin Basirun, mengatakan tantangan terbesar pada semester kedua tahun 2020 adalah meningkatnya harga tetes tebu, yang merupakan bahan baku utama etanol. Kenaikan harga etanol akan berdampak terhadap produk yang menggunakan etanol sebagai bahan baku, yang pada akhirnya akan mempengaruhi daya beli konsumen.

"Anggaran capex tahun ini terutama untuk pembangunan unit distilasi kedua, tambahan unit evaporator dan tangki tetes tebu, serta infrastruktur pendukung lainnya," ungkapnya di Jakarta, baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, etnol digunakan dalam produksi disinfektan, hand sanitizer, obat-obatan,

alat kesehatan, produk perawatan pribadi, kosmetik, minuman dan produk lainnya.

Sepanjang semester pertama 2020, Perseroan mencatatkan pendapatan bersih yang meningkat sebesar 23 persen menjadi 672,7 miliar rupiah, dibandingkan 546,2 miliar rupiah pada periode sama tahun lalu. Akibat merebaknya pandemi virus corona (Covid-19), mengakibatkan permintaan yang besar terhadap pembersih berbasis etanol di Indonesia dan negara-negara lain, dalam hal ini mendorong pemerintah Indonesia untuk sementara melarang ekspor produk etanol pada kuartal kedua tahun 2020.

Kenaikan penjualan neto konsolidasi yang siginifkan tidak terlalu berdampak terhadap kenaikan laba bruto dikarenakan adanya penurunan harga etanol di pasar domestik secara bertahap pada semester kedua tahun 2019 akibat kebijakan pemerintah yang mengizinkan impor produk etanol tanpa bea masuk (0 persen) dari Pakistan. Oleh karena itu, Perseroan meraih laba kotor sebesar 183,6 miliar rupiah untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dibandingkan dengan 182,4 miliar rupiah pada periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih sebelum pajak mencapai 56,5 miliar rupiah tumbuh 5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 53,9 miliar rupiah. Perseroan telah menyelesaikan proyek vinasse boiler yang telah beroperasi secara komersial di bulan Juli 2020. Vinasse Boiler merupakan teknologi boiler dengan bahan bakar vinasse pertama di Indonesia. Vinasse merupakan bagian dari pengolahan tetes tebu menjadi etanol. Vinasse Boiler akan menggantikan boiler berbahan bakar batubara yang pada akhirnya akan membantu mengurangi emisi karbon, ini menunjukkan komitmen MMI menuju bisnis yang lebih hijau dan berkelanjutan.yni/E-9

Komentar

Komentar
()

Top