Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Maluku Tengah

Molana, Pulau Kusta yang Jadi Ikon Wisata

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kabupaten Maluku Tengah yang kaya rempah, bukan hanya Benteng Duurstede di Pulau Saparua saja yang bisa kita kunjungi. Wilayah yang berada di Kabupaten Maluku Tengah ini juga memiliki pulau kecil yang keindahannya banyak dipuji wisatawan dunia.

Berada di seberang lautan, tepatnya di sebelah barat daya Pelabuhan Haria, terdapat Pulau Molana memiliki luas sekitar 160 hektare. Pulau ini terbentuk dari gugusan karang yang mencuat ke permukaan laut dan kemudian menjadi daratan.

Pulau ini berbatasan dengan Pulau Ambon di sebelah barat, dengan Pulau Haruku dan Saparua di sebelah utara, dan Pulau Nusa Laut di sebelah Tenggara. Keindahannya sudah dikenal sejak zaman penjajahan Portugis, Belanda, hingga Jepang.

Di pulau ini terdapat reruntuhan rumah sakit leproseri atau Rumah Sakit Kusta (RSK) yang dibangun pada masa penjajahan Belanda. Orang Belanda menyebut Rumah Sakit Kusta sebagai Lazarus Huis (Rumah Lazarus).

Rumah Sakit Kusta itu kini tidak ada lagi. Konstruksinya dihancurkan saat masa pendudukan Jepang.

Laporan berjudulSaparua Kotadari JR Paape, asisten Residen Saparua Haruku per Januari 1839, menulis pada 1836 bahwa penghuni Rumah Sakit Kusta di Pulau Molana sebanyak 24 orang, tahun 1837 ada 24 orang, tahun 1838 ada 21 orang, dan tahun 1839 ada 21 orang.

Namun dari sumber-sumber sejarah yang ada, belum menemukan kapan tepatnya Rumah Sakit Kusta di Molana berdiri. Namun dalam arsip Belanda dan Inggris, pulau itu sempat difungsikan juga sebagai pos militer yang dijaga oleh beberapa tentara.

Kepemilikan Pulau Molana secara adat menurut sejarahnya dipegang oleh tiga marga dari Haria, yaitu Kaya, Souisa, dan Kainama. Ketiga marga itu adalah berasal dari Haria. Sistem marga memang dianggap penting bagi warga Maluku.

Pulau Molana dijaga keasriannya agar wisatawan betah berlama-lama. Pulau ini masih rimbun dengan pepohonan tinggi dengan dihiasi beraneka ragam tanaman bakau dan pohon-pohon rindang di sekelilingnya.

Di Pulau Molana ini juga terdapat hewan biawak yang dapat dijumpai dengan mudah. Perairannya memiliki keindahan bawah laut yang katanya tidak kalah dengan Bunaken, yang dapat dinikmati dengan menyelam atausnorkeling.

Keindahan lainnya ada di bagian utara dan tenggara. Di lokasi tersebut terdapat gua bawah laut yang terhubung dengan sumur di tengah pulau.

Fasilitas seperti penginapan dan restoran pun sudah tersedia di Pulau Molana ini. Bagi yang ingin menginap terdapat resor nyaman dengan tarif lumayan. Namun jika tidak ingin mengeluarkan bujet lebih, bisa mendirikan tenda dan berkemah di sini. Bahkan memasanghammockjuga diperbolehkan oleh pengelola.

Pengunjung tidak perlu khawatir kelaparan dan kehausan selama mengunjungi pulau kecil nan indah ini. Hanya dengan tarif masuk 15.000 rupiah saja pengunjung seperti merasakan liburan bagai di pulau pribadi.

Pulau Molana berjarak 2,4 kilometer dari Desa Haria. Cara menuju ke sana dapat dilakukan dari Pelabuhan Haria dengan perahu atauspeedboat. Biaya sewanya beragam, tergantung kesepakatan dengan pemilik. Untuk sewaspeedboattarifnya antara 400.000 hingga 600.000 rupiah untuk perjalanan pergi pulang.

Karena harus menyewa kapalspeedboat, akan lebih baik jika pergi berombongan karena bakal menghemat banyak biaya. Perjalanan dari Pelabuhan Haria di Pulau Saparua ke Pulau Molana biasanya akan memakan waktu kurang lebih satu jam. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top