Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Moda Angkut Barang Ramah Lingkungan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Cargo e-Bike dirancang untuk digunakan di tengah kota, pabrik produksi serta bisnis dari semua jenis dan hotel.

Udara kotor atau polusi yang melanda kota-kota besar di dunia menjadi perhatian serius pabrikan otomotif global. Karena itu, saat ini, perusahaan-perusahaan otomotif dunia terus melakukan inovasi untuk menciptakan sarana angkut yang lebih ramah lingkungan.

Yang menarik, sebuah perusahaan raksasa otomotif, Volkswagen, menciptakan kendaraan roda tiga mirip becak di Indonesia. Produk ini ditawarkan sebagai alternatif kendaraan angkut barang yang ramah lingkungan. Volkswagen menyebut moda angkut ini sebagai Cargo e-Bike.

Seperti apa bayangan bentuknya? Tampilannya mirip-mirip antara sepeda roda tiga dan becak. Becak? Ya, sebagai moda angkutan, becak sangat dikenal di Tanah Air. Di beberapa daerah, keberadaan becak menjadi ikon kota yang melegenda. Sebelum mobil dan kendaraan lainnya berkembang, becak dinilai sangat membantu untuk transportasi skala kecil dan dinilai ramah lingkungan.

Inspirasi ini ditangkap oleh pabrikan otomotif dunia Volkswagen. Raksasa otomotif asal Jerman ini, bahkan sudah menciptakan becak yang bernama Cargo e-Bike. Sebuah becak listrik yang akan difungsikan sebagai kendaraan cargo atau pengirim barang yang ramah lingkungan.

Minat VW mengeluarkan becak listrik ini dipamerkan di Los Angeles Auto Show 2018, yang berlangsung akhir November 2018 lalu. Seperti dilansir Carscoops, Cargo e-Bike dirancang untuk digunakan di tengah kota, pabrik produksi serta bisnis dari semua jenis dan hotel.

Memiliki daftar aplikasi potensial tidak terbatas, dan kendaraan ini memiliki dua roda di belakang dan satu di belakang. VW mengklaim, Cargo e-Bike benar-benar bebas polusi dan bertenaga listrik, serta juga bisa digowes.

Spesifikasinya, Cargo e-Bike dapat membawa muatan total 463 pound (210 kg), tenaga motor listrik mid-mount 250 watt (48 volt) yang dapat membantu mengayuh dengan kecepatan hingga 15,5mph (25km/jam). Energi untuk motor listrik dipasok oleh baterai lithium-ion 500 Kwh yang menjamin jangkauan hingga 61 mil (100 km).

Ini adalah kendaraan komersial Volkswagen terkecil yang pernah dirancang. Dan akan dirilis ini untuk 2019 nanti. VW sendiri dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, bahwa Cargo e-Bike ini akan diproduksi di Hannover Jerman.

Lebih detail tentang bentuk produknya VW menjelaskan, Cargo e-Bike memiliki panjang 91,1 inci (2,060 mm), lebar 35,0 inci (890 mm), tinggi 43,3 inci (1.100 mm) - hingga stang. Beratnya hanya 88,1 pon (40 kg) tanpa pengendara. Jarak sumbu roda yang relatif panjang 53,1 inci (1.350 mm) dan pusat gravitasi rendah dari platform beban memberikan kontribusi untuk "tingkat tinggi keselamatan rollover,". Kemampuan manuver juga ditingkatkanterbatas hingga 35,4 inci (900 mm).

Teknologi Transportasi Cerdas

Keputusan VW memproduksi becak listrik juga dilatarbelakangi, peraturan ketat otomotif di Eropa. Banyak perusahaan logistik yang kerepotan memikirkan teknologi lain yang bisa mengirim barang, tanpa terjebak kemacetan dan polusi udara.

Menurut hasil riset terbaru di Belanda, keberadaan becak tenaga listrik ini menjadi alternatif sangat baik untuk hampir 20 persen pengiriman cargo yang digunakan di kota-kota besar.

Para peneliti dari Universitas Amsterdam dan Rotterdam telah bekerja selama dua tahun dengan perusahaan angkutan, kota, dan para ahli lainnya, untuk menghasilkan laporan 121 halaman yang berjudul City Logistic: Light and Electric.

Menurut laporan itu kota-kota saat ini tercekik oleh lalu lintas truk dan van. Sebagian besar lalu lintas yang terkait dengan angkutan di perkotaan sekarang terkait dengan pengiriman atau cargo. Bahkan di Inggris disebutkan, kemacetan lalu lintas di Negara itu meningkat 71 persen selama 20 tahun terkahir akibat meningkatnya pemakaian mobil sebesar 13 persen.

Bahkan jika semua kendaraan ini tiba-tiba menjadi listrik, masih tidak ada cukup ruang bagi mereka untuk bersirkulasi, parkir, mengantarkan, dan berangkat ke pelanggan berikutnya. Menurut laporan itu, menggunakan kendaraan yang lebih kecil dan lebih ringan akan menguntungkan kota-kota.

"Teknologi transportasi harus menjadi cerdas, bersih, lebih kecil, kurang bising dan kurang berbahaya," ungkap Walter Ploos van Amstel, Profesor Bidang Logistik Perkotaan dan penulis utama laporan tersebut.

Sepeda kargo yang dibantu listrik memenuhi kriteria ini. "Kapasitas untuk membawa 350 kilo bukanlah apa-apa di Belanda, rata-rata mobil van kadang-kadang membawa hanya 130 kilo per perjalanan. Sepeda kargo listrik, sangat mudah dikelola, apalagi kota semakin padat dan jalanan semakin sempit,"paparnya.

Becak kargo listrik, dapat digunakan di jalur sepeda, menggunakan jembatan sepeda atau jalan pintas lainnya. Kendaraan ini juga dapat menyelinap melalui lalu lintas yang padat, dan sering dapat kembali ke lokasi pengiriman, tanpa harus banyak masalah di jalanan.

Menurut sebuah studi di Kota Amsterdam, waktu rata-rata memuat dan membongkar van atau truk pengiriman adalah 12 menit. Jumlah barang yang sama dapat diturunkan dari sepeda kargo dalam tiga menit.

Tidak heran, kemudian, bahwa perusahaan pengiriman seperti DHL, UPS, TNT dan lainnya, saat ini berinvestasi dalam armada sepeda kargo listrik. Namun,kekurangannya adalah mengenai keselamatan si pengendaranya di jalanan. "Ini yang harus dipikirkan pula," ungkap Walter. yun/E-6

Solusi Mobilitas Transportasi Masa Depan

Penggunaan sepeda atau becak listrik sebagai kendaraan kargo, disambut baik di Eropa. Di beberapa negara Eropa juga sudah mulai banyak diproduksi kendaraan serupa Cargo e-Bike ini yang dirilis Volkswagen.

Menurut Ketua Dewan Kendaraan Komersil Perusahaan VW, Thomas Sedran, becak listrik atau Cargo e-Bike adalah sulosi VW untuk masalah mobilitas masa depan. "Kami memikirkan masa depan mobilitas yang berkelanjutan untuk pelanggan kami dan kualitas udara yang lebih baik di kota kami," paparnya saat presentasi Cargo e-Bike tersebut.

Penggunaan sepeda atau becak listrik sebagai angkutan alternatif kargo didukung oleh Kementrian Transportasi Inggris. "Dukungan untuk sepeda kargo listrik ini akan memungkinkan kami menjadikan Inggris sebagai pemimpin dalam pengembangan dan penyebaran teknologi masa depan,"ungkap Menteri Transportasi Inggris , Jesse Norman seperti dikutif Dailymail.

Kehadiran sepeda atau becak kargo listrik di jalan-jalan di Inggris akan mengurangi dan meningkatkan kualitas udara. Becak listrik ini pun dinilai memiliki potensi untuk memainkan peran penting di masa depan tanpa emisi CO2 dari lingkungan alias ramah lingkungan. yun/E-6

Inovasi Teknologi untuk Kurangi Polusi

Di dalam negeri, moda angkut becak listrik sudah banyak dikenalkan ke publik. Bahkan beberapa anak bangsa sudah banyak yang menciptakan becak listrik yang bisa digunakan di kota-kota Indonesia.

Seperti becak listrik android yang dinamai Belia diperkenalkan oleh Rudi Winarso. Sang pencipta asal Yogyakarta ini, membuat becak listrik yang tetap bisa dikayuh dengan bentuk dan ukuran standar becak-becak Indonesia.

Penambahan android, merupakan aplikasi yang bergabung dengan situs milik Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogkarta untuk melengkapi destinasi wisata.

"Becak ini sudah menjadi ikon kota Yogja. Dan becak listrik ini sebagai solusi transportasi tanpa polusi namun bisa memiliki jangkauan lebih jauh," terang Rudi. Menurutnya, becak yang diciptakannya ini tidak beda dengan becak khas Yogyakarta.

Gagah dan masih menggunakan kayu untuk bagian tempat dudu dan kotak penempatan aki. Mesin yang disematkan untuk becak ini adalah dinamo jenis Brushless Direct Curren (BLDC), kapasitas 350 watt, baterai 48 volt/20 Ah).

"Mesinnya tidak mengeluarkan asap dan suara. Bila mesin tidak dihidupkan, becak masih bisa dikayuh. Untuk pengisian daya dibutuhkan tiga jam," papar lulusan S2 Jurusan Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta ini. Dari sisi keamanan, Belia dilengkapi lampu, klakson serta rema cakram yang terpasang di roda belakang.

Sebelumnya, di DKI Jakarta juga pernah diperkenalkan becak listrik karya Hanafi Rais, anggota DPR RI. Becak kabarnya akan diaktifkan kembali di Jakarta, terutama sebagai angkutan di wilayah perkampungan penduduk.

Becak listrik yang dipamerkan Hanafi di Jakarta ini, memiliki bentuk yang sama dengan becak umumnya. Tetapi yang menjadi pembeda becak ini, yakni memakai aki yang dapat di-charge ulang dan ditempoatkan di bawah tempat duduk penumpang.

Menurut Hanafi, becak listrik tersebut paling efisien untuk menghasilkan listrik dengan aman. Prototipenya dioperasionalkan dengan dua cara yakni dengan digas dan dikayuh (digowes) layaknya mengendari sepeda.

Pada bagian kemudi sebelah kanan terdapat hendle gas yang dilengkapi tombol klakson, lampu, dan tuas rem.

Becak listrik buatan Hanafi mampu mengangkut beban hingga 250 kg dan mampu menempuh jarak 40 km. Dengan kecepatan maksimal mencapai 25 km/jam, pengisian daya 3 jam dan membutuhkan daya listrik sebesar 100 watt. yun/E-6

Komentar

Komentar
()

Top