Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Jepang: Korut Luncurkan ICBM yang Bisa Capai Daratan AS

Misil Korut Jatuh di ZEE Jepang

Foto : AFP/Richard A Brooks

Pantau Berita l Seorang perempuan sedang memantau berita tentang peluncuran misil oleh Korut di sebuah lokasi di Tokyo, Jepang, pada Jumat (18/11). Misil  Korut itu dilaporkan jatuh di ZEE Jepang.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) telah menembakkan misil balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) pada Jumat (18/11).

"Misil itu diyakini telah mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang," kata Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. "Peluncuran misil ini benar-benar tidak dapat diterima," imbuh dia.

Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa misil yang diduga sebagai ICBM tersebut, kemungkinan jatuh di perairan 210 kilometer sebelah barat Pulau Oshima di Hokkaido.

Sebelumnya, Korut juga pernah menembakkan misil balistik yang jatuh di ZEE Jepang pada 24 Maret tahun ini.

Korut mengklaim gelombang peluncuran baru-baru ini adalah tanggapan terhadap langkah Washington DC untuk meningkatkan perlindungan sekutu keamanan regionalnya yaitu Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel mengatakan mereka telah mendeteksi misil balistik jarak jauh sekitar pukul 10.15 yang ditembakkan dari wilayah Sunan di Pyongyang menuju ke arah Laut Timur.

"Misil itu terbang sejauh 1.000 kilometer pada ketinggian 6.100 km dan kecepatan Mach 22," kata militer Korsel, seraya menyatakan bahwa peluncuran misil ini sebagai provokasi serius yang merusak perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea.

Otoritas militer Korsel kemudian memperkirakan bahwa misil Korut itu adalah ICBM Hwasong-17 jenis baru.

Menurut Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, misil kelas ICBM telah ditembakkan pada lintasan tinggi. "Berdasarkan perhitungan dengan mempertimbangkan lintasan, misil balistik kali ini dapat memiliki kemampuan jangkauan 15.000 kilometer, tergantung pada berat hulu ledaknya, dan jika demikian, berarti daratan AS berada dalam jangkauannya," kata dia.

Peringatan Pyongyang

Peluncuran ICBM itu terjadi sehari setelah Pyongyang menembakkan misil balistik jarak pendek sebelum Menteri Luar Negeri Korut, Choe Son Hui, memperingatkan bahwa Korut akan mengambil tindakan militer lebih keras jika Amerika Serikat (AS) memperkuat komitmen pencegahan yang diperluas bagi sekutu regionalnya.

Washington DC sendiri telah berusaha untuk meningkatkan kerja sama keamanan regional dan meningkatkan latihan militer bersama sebagai tanggapan atas meningkatnya provokasi dari Korut yang menguasai senjata nuklir.

Presiden AS, Joe Biden, membahas uji coba misil Korut dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, awal pekan ini dan juga berbicara dengan para pemimpin dari Tokyo dan Seoul, karena kekhawatiran tumbuh bahwa rezim tertutup itu akan segera melakukan uji coba nuklir ke-7.

Korut juga menjadi agenda utama ketika para pemimpin Tiongkok dan Jepang mengadakan pembicaraan tatap muka pertama mereka dalam tiga tahun pada Kamis (17/11) di forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok, Thailand.

Para ahli mengatakan peluncuran salah satu senjata paling kuat Korut adalah tanda yang jelas bahwa pemimpin Kim Jong-un tidak senang dengan pembicaraan baru-baru ini.

"Menembakkan ICBM adalah pesan yang jelas bagi AS dan Jepang," kata Han Kwon-hee, manajer Missile Strategy Forum.

Setelah peluncuran, diumumkan bahwa Wakil Presiden AS, Kamala Harris, segera mengadakan pembicaraan mendesak terkait Korut pada Jumat dengan para pemimpin dari Jepang, Korsel, Australia, New Zealand, dan Kanada, di sela-sela KTT APEC.

"Kami mengecam keras aksi provokasi ini dan kami sekali lagi meminta agar Korut mengakhiri aksi-aksi yang merusak stabilitas secara lebih jauh," ucap Wapres Harris. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top