Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Borussia Dortmund Vs Chelsea

Misi Sulit "The Blues" di Kandang Dortmund

Foto : INA FASSBENDER / Ben Stansall / AFP

Marco Reus dan Kai Havertz

A   A   A   Pengaturan Font

Meskipun hanya memenangkan tiga dari 14 pertandingan terakhir, sebagai pelatih Chelsea, Graham Potter tetap didukung penuh klub. 

LONDON - Pertemuan pertama antara Borussia Dortmund dan Chelsea berlangsung di Westfalenstadion, Kamis (16/2) dini hari WIB. Kedua tim bertemu di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Dortmund melaju ke babak sistem gugur setelah finis kedua di Grup G di belakang Manchester City.

Sementara itu, The Blues mengungguli AC Milan, Red Bull Salzburg dan Dinamo Zagreb untuk mengamankan posisi teratas di Grup E. Borussia Dortmund memperpanjang catatan kemenangan sejak jeda Piala Dunia menjadi enam pertandingan di semua kompetisi usai mengalahkan Werder Bremen 2-0 akhir pekan lalu.

Meskipun mendominasi pertandingan, Dortmund asuhan Edin Terzic kesulitan menemukan celah selama lebih dari satu jam. Tapi usai kesulitan itu, hanya butuh 69 detik bagi pemain pengganti berusia 18 tahun, Jamie Bynoe-Gittens, untuk memecahkan kebuntuan di menit ke-67. Julian Brandt kemudian menggandakan keunggulan lima menit jelang laga usai.

Dortmund saat ini duduk di urutan ketiga klasemen Bundesliga dan tetap dalam persaingan sengit untuk memperebutkan gelar. Hanya delapan poin yang memisahkan enam tim teratas dengan 14 pertandingan tersisa. Dortmund telah menjadikan Westfalenstadion menjadi semacam benteng bagi mereka di Liga Champions.

Dortmund hanya kalah empat kali dari 21 pertandingan kandang terakhir di Liga Champions. Tiga dari kekalahan itu terjadi saat menghadapi lawan asal Inggris. Dortmund kesulitan melawan tim Inggris selama bertahun-tahun, gagal memenangkan salah satu dari 10 pertandingan terakhir yang termasuk delapan kekalahan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top