Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Misi Pulihkan Diri

Foto : AFP/Ian KINGTON
A   A   A   Pengaturan Font

Harry Kane dan Mohamed Salah akan berada dalam sorotan saaat kedua bintang itu bentrok pada laga Liga Inggris akhir pekan ini.

LONDON - Harry Kane dan Mohamed Salah memiliki panggung yang sempurna untuk mengakhiri kemerosotan tak terduga awal musim ini. Keduanya akan bentrok saat Liverpool berhadapan dengan Tottenham Hotspur di Wembley, Sabtu (15/9).

Hanya empat bulan lalu, striker Tottenham Kane dan penyerang Liverpool Salah dipuji sebagai pencetak gol paling tajam dan ditakuti di Eropa, setelah keduanya menjaringkan bola menembus lini pertahanan lawan mereka di Liga Inggris setiap pekan.

Namun baik Kane ataupun Salah menatap bentrokan yang ditunggu-tunggu akhir pekan ini antara Tottenham kontra Liverpool dengan kekhawatiran tentang kemampuan mereka mempertahankan performa terbaik, usai tampil mengecewakan di Piala Dunia Russia 2018.

Kane dan Salah bersaing untuk memperebutkan penghargaan Golden Boot (Liga Inggris) sampai ke pertandingan terakhir musim ini. Pemain internasional Mesir itu menjaringkan 32 gol, mengungguli Kane untuk merebut penghargaan tersebut. Pemain asal Inggris itu menjaringkan 30 gol musim lalu.

Salah mengoleksi 44 gol yang luar biasa di semua kompetisi pada tahun debutnya bersama Liverpool. Torehan itu membuatnya menjadi pemain terbaik pilihan Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional dan Asosiasi Penulis Sepakbola tahun ini.

Tapi penampilan Salah berkahir dengan pahit di final Liga Champions ketika dia menderita cedera bahu karena dijatuhkan secara kasar oleh bek Real Madrid Sergio Ramos.

Meninggalkan lapangan sambil menangis, kehilangan Salah memicu kekalahan 1-3 Liverpool dan akhirnya membuatnya dikhawatirkan tampil di Piala Dunia. Salah melewatkan pertandingan pertama dan tidak dapat menghindarkan Mesir tersingkir di babak penyisihan grup.

Pemain berusia 26 tahun itu kembali ke Merseyside untuk memulai musim baru dengan mencetak gol dalam kemenangan atas West Ham.

Tapi sementara Salah telah mencetak dua gol dalam empat pertandingan sejauh ini untuk tim asuhan Jurgen Klopp yang tengah memuncaki klasemen, dia belum menjadi sosok yang menebar ancaman yang menyiksa lawan seperti musim lalu.

Perpaduan antara finishing yang mematikan dan kecepatan yang membuat permainannya enak untuk ditonton telah digantikan dengan sikap yang lebih tenang yang memberi kesan dia kehilangan motivasi saat ini.

Bertekad mengulangi penampilan dengan standar tinggi pada musim 2017-2018 tidak akan pernah mudah bagi Salah. Hal yang sama juga terjadi pada Kane yang mengatakan dia telah berupaya semaksimal mungkin untuk konsisten.

"Bagi saya itu tentang melakukannya dari tahun ke tahun. Setiap pemain ingin melakukannya secara konsisten dan itulah yang mendefinisikan pemain bagus dari pemain hebat," ujar Kane.

Kane dan Salah memiliki hubungan saling menghormati. Tapi persaingan mereka semakin intensif ketika Salah mempertanyakan keputusan untuk memberikan gol kedua Tottenham dalam kemenangan 2-0 April lalu atas Stoke kepada Kane, setelah awalnya diputuskan menjadi torehan Christian Eriksen.

Kane Kelelahan

Kane mungkin telah kecewa oleh persepsi bahwa dia serakah hanya memburu penghargaan individu. Tapi dia tidak terpengaruh, kapten Inggris itu finis sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia Russia 2018 dengan enam gol.

Namun, dalam pengakuannya sendiri, Kane mengatakan tidak tampil dengan performa terbaiknya di Russia meskipun membantu Inggris melaju ke semifinal. Performa kurang maksimal itu berlanjut ke musim baru. Pemain berusia 25 tahun itu baru mencetak dua gol dalam enam pertandingan untuk klub dan negaranya musim ini. Statistik lain bahkan menunjukkan kemerosotan lebih parah.

Statistik Sky Sports yang dirilis pekan ini menunjukkan Kane hanya melakukan rata-rata 6,7 tembakan per 90 menit pada akhir Agustus 2017, sedangkan saat ini rata-rata 2,6 tembakan per pertandingan. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top