Misi Hempas untuk Mitigasi Embun Upas di Dieng

YOGYAKARTA - Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenalkan metoda Mist Irrigation Pencegah Embun Upas yang disingkat Misi Hempas sebagai upaya peningkatan produktivitas sayuran kelompok tani di wilayah Dieng. Hal ini dilakukan untuk membantu para petani di Dieng yang selama ini melakukan penyiraman pada lahan pertanian yang terdampak embun upas yang justru menyebabkan kelebihan air pada lahan sehingga membuat mati tanaman.

Akhir Juni lalu, embun beku mulai muncul di kawasan Dieng, Jawa Tengah. Embun upas terjadi akibat suhu eksterm di bawah titik beku sehingga memproses embun menjadi es.

Kemunculan embun upas yang terus terjadi setiap harinya berdampak pada tanaman pertanian di sekitar Dieng. Banyak tanaman sayuran yang dibudidayakan masyarakat setempat seperti kentang, wortel, kubis, cabai, dan tomat menjadi tertutup embun upas.

Ketika terjadi embun upas, umumnya petani akan melakukan penyiraman pada lahan pertaniannya untuk mencairkan es yang menempel pada tanaman. Namun, penyiraman yang dilakukan petani akan menyebabkan kelebihan air pada tanah (drainage stress) dan meningkatkan potensi serangan hama dan penyakit tanaman. Hal tersebut terjadi karena jumlah air yang disiramkan melebihi kebutuhan air tanaman.

"Penyiraman pada tanaman muda menyebabkan kerusakan batang/cabang/daun, karena embun es dan pukulan air irigasi (sistem semprot) menambah beban tanaman," ungkap mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (DTPB FTP) UGM, Kholishotul Ma'rifah, di Yogyakarta, Senin (1/7). YK/E-3