Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebocoran Kilang I PHE ONonWJ Jangan Lepas Tanggung Jawab

Minyak Cemari Pantai Karawang

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerhati lingkungan mendesak pemerintah untuk bertindak tegas terhadap operator Sumur YYA-1 ONWJ karena telah mencemari lingkungan pantai Karawang, Jawa Barat.

JAKARTA - Gumpalan minyak mentah yang diduga dari tumpahan Sumur YYA-1 ONWJ milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mulai mencemari bibir pantai Karawang, Jawa Barat. Pemerhati lingkungan mengeluhkan terjadinya pencemaran lingkungan laut pantai Karawang, tersebut. Sejumlah kalangan mendesak agar pemerintah menjatuhkan sanksi ke operator Blok ONWJ.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Susan Herawati, menegaskan akibat kebocoran tersebut, terjadi pencemaran di laut Karawang, Jawa Barat. Di Pantai Pisangan, Desa Cemarajaya Karawang sudah terlihat minyak kental hitam yang baunya menyengat. Warga sekitar pantai dan wisatawan bisa merasakannya.

"Secara fisik saja terlihat tumpahan ini berdampak pada ekosistem pesisir, ikan, terumbu karang dan biota laut," tegas Susan di Jakarta pada Selasa (23/7).

Terkait dengan kasus di ONWJ, Susan mendesak agar pemerintah segera memberikan sanksi berat ke operator karena akibat kebocoran itu, nelayan kehilangan ruang hidup. Di samping itu, Pertamina didesak untuk segera merestorasi pesisir dan laut.

"Sudah waktunya dilakukan audit compliance, isinya bagaimana melihat Pertamina bekerja dan memperbaiki sistem operasional melalui audit. Selain perlu diberikan sanksi administrasi, Pertamina juga dihadapkan dengan pidana kejahatan lingkungan," tegas Susan.

Sejumlah nelayan di wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai mengeluhkan sepinya tangkapan ikan setelah peristiwa tumpahnya minyak mentah yang berasal dari kegiatan eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di perairan Karawang.

"Sejak kejadian itu, tangkapan sepi. Air lautnya bercampur minyak. Ikannya ada yang mati," kata Mistam, seorang nelayan di wilayah pesisir utara Karawang, Selasa. Apalagi, sekarang ini nelayan sedang alami cuaca buruk karena pada musim angin timur sehingga mengakibatkan tangkapan ikan menurun."Ada iya, ikannya pada mati. Kalau memaksakan melaut, tekor karena tangkapan sedikit," katanya.

Di sisi lain, para pekerja Pertamina membantah tudingan sejumlah pihak yang menilai kebocoran tersebut karena rendahnya kemampuan pekerja migas nasional. Pasalnya, kasus serupa juga pernah dialami oleh perusahaan migas asal Inggris, British Petroleum (BP), di Teluk Meksiko, AS.

Sekjen Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Dicky Firmansyah, mengatakan kebocoran sumur itu hal yang lumrah. Persoalan teknis seperti itu bukan hanya terjadi pada perusahaan migas nasional, tetapi juga oleh perusahaan asing.

Lakukan Pembersihan

Guna mengurangi pencemaran, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengoptimalkan pembersihan gumpalan minyak mentah yang bercampur dengan pasir di bibir pantai wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

"Sampai sekarang ini masih dilakukan pembersihan di bibir pantai wilayah Karawang." kata VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, dalam siaran persnya.

Gumpalan minyak mentah bercampur pasir yang berada di pantai utara Karawang tersebut, akan dimusnahkan di tempat pengolahan limbah diBogor. Ant/ers/E-12

Penulis : Antara, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top