Minim Sentimen Positif

JAKARTA - Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih tertekan, hari ini (16/8). Tekanan rupiah masih berlanjut mengingat dollar AS diprediksi menguat karena masih menjadi incaran para pelaku pasar.

Para pelaku pasar terus merespons sikap hawkish sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), sembari menanti rilis risalah rapat Dewan Kebijakan The Fed atau FOMC. Dari dalam negeri, data ekonomi yang bisa menjadi katalis sangat minim.

Analis Global Kapital Investama, Alwi Assegaf, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (16/8), bergerak dalam rentang 14.700-14.800 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup melemah akibat data pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melambat. Kurs rupiah ditutup turun 74 poin poin atau 0,5 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.742 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS naik lebih tinggi di perdagangan Senin, setelah serangkaian data baru yang mengecewakan dari Tiongkok," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam kajiannya di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....