Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Administrasi Kependudukan

Minat Warga Badui Miliki KTP Elektronik Cukup Tinggi

Foto : ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Petugas merekam data untuk KTP Elektronik warga suku Baduy di Kampung Cijahe, Lebak, Banten, Sabtu (28/8/2021). Perekaman data dengan cara mendatangi permukiman Suku Baduy tersebut dilakukan Kementerian Dalam Negeri guna memudahkan serta membantu mereka dalam pelayanan administrasi kependudukan serta pemutakhiran data kependudukan.

A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK - Warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten yang berminat untuk memiliki kartu tanda penduduk elektronik cukup tinggi hingga terjadi antrean di pos pelayanan perekaman yang dilaksanakan Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat.
"Kami datang ke sini ingin membuat KTP-el, " kata Sardi (35) warga Badui saat mendaftar perekaman di Kampung Cijahe, Kabupaten Lebak, akhir pekan kemarin.
Pembuatan KTP-el itu sangat penting sebagai persyaratan administrasi negara, terlebih setelah tercantum kolom kepercayaan yang dianutnya Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penggunaan KTP-el itu ingin kembali bekerja di Jakarta. Dulu, kata dia, dirinya bekerja di pabrik makanan dengan menggunakan dokumen KTP lama. "Kami setelah mengantongi identitas KTP mau bekerja ke Jakarta," katanya.
Begitu juga warga Badui lainnya, Nani (22) mengatakan dirinya rela mengantre untuk mengikuti perekaman dan pemottretan wajah karena KTP-el sangat dibutuhkan untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Selain itu juga KTP-el sebagai persyaratan untuk membuat rekening ke bank dan juga untuk bekerja ke Jakarta.
Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang juga sebagai pemuka adat Badui Jaro Saija mengatakan masyarakatnya wajib memiliki identitas kependudukan mulai KTP, KK dan akta kelahiran. Identitas kependudukan itu, nantinya sebagai persyaratan administrasi negara agar mendapatkan kemudahan dalam menerima program pemerintah.
Ia menyebutkan, saat ini, jumlah penduduk warga Badui tercatat 11.724 orang terdiri atas 5.898 laki-laki dan 5.826 perempuan, sedangkan warga yang wajib memiliki e-KTP sebanyak 7.236 orang. Dari 7.236 warga Badui itu di antaranya tercatat 4.181 orang sudah mengantongi e-KTP dan sisanya 3.052 orang belum memiliki identitas kependudukan.
Selama ini, katanya, masyarakat Badui untuk membuat e-KTP harus dilakukan perekaman di Disdukcapil Lebak yang berpusat di Rangkasbitung.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kabupaten Lebak Ujang Bahrudin mengatakan pihaknya terus mengoptimalkan sistem jemput bola agar semua warga memiliki identitas kependudukan, termasuk masyarakat Badui mulai KTP, KK, dan akta Kelahiran.

"Jebol Adminduk"
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri) menggelar kegiatan Jemput Bola Administrasi Kependudukan (Jebol Adminduk) bagi komunitas adat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten.
Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh, menyebutkan kegiatan "Jebol Adminduk" tersebut dilakukan selama tiga hari, mulai 27-29 Agustus 2021. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top