Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Militer Rusia Dikabarkan Menciptakan Zona Mati untuk Drone Musuh dan Rudal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Militer telah dimengerti ibu tentang perangkat keras yang terlibat dalam konsep 'zona mati'. Namun, minggu lalu, Kementerian Pertahanan memberikan petunjuk utama dalam siaran pers yang menunjukkan bahwa Tentara Gabungan ke-49 dari Distrik Militer Selatan telah melakukan penyebaran pertama kalinya dari peperangan elektronik radio Polye-21M (secara harfiah 'Field-21M'). stasiun, dengan unit EW bergerak yang menyertai pasukan taktis berukuran batalion, menciptakan medan gangguan terus-menerus hingga lebar 50 km.

Polye-21M dikatakan mampu menyebabkan gangguan sinyal terhadap sistem satelit asing, termasuk GPS Amerika, dan untuk membingungkan drone.

Bersamaan dengan Polye-21M, militer juga dilengkapi dengan Murmansk-BN, sistem peperangan elektronik bergerak yang jauh lebih kuat yang mampu menekan komunikasi operasional-strategis antara markas musuh dan kapal perang atau pesawat mereka. Sistem ini memiliki jangkauan hingga 5.000 km, dan diarahkan untuk mengganggu sistem komunikasi frekuensi tinggi, termasuk High Frequency Global Communications System (HFGCS) jaringan pemancar di seluruh dunia yang menyediakan komunikasi komando dan kontrol antara markas besar dan pesawat militer AS dan kapal. Selain AS, sistem tersebut dikatakan dapat diakses oleh sekutu NATO-nya.

Rusia diketahui telah mencurahkan sumber daya yang cukup besar untuk sistem peperangan elektronik, dengan unit yang menerima lebih dari dua lusin teknologi EW dalam beberapa tahun terakhir untuk berbagai tujuan dari gangguan stasiun radar di atas pesawat tempur dan pengintai musuh, hingga penindasan komunikasi di operasional dan taktis. tingkat, untuk pertahanan khusus terhadap bom dan roket dilengkapi dengan sekering kedekatan radio.

Sejarawan militer Dmitry Boltnekov menunjukkan bahwa pasukan perang elektronik Rusia sudah mampu menargetkan beberapa sistem terpisah yang digunakan oleh rudal jelajah secara bersamaan, misalnya dengan mengganggu navigasi satelit, sehingga secara dramatis mengurangi akurasi. Lebih jauh lagi, jika sinyal radio altimeter ditekan, senjata dapat berubah menjadi tumpukan besi tua yang berterbangan tidak dapat menjalankan fungsi tempurnya secara efektif. "Drone bahkan lebih rentan terhadap gangguan sistem satelit dan kontrol darat," katanya. Boltnekov mengindikasikan bahwa sistem peperangan elektronik baru sekarang sedang dikembangkan yang akan benar-benar dapat menggoreng elektronik rudal dan drone onboard dengan satu tembakan.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top