Militer Halau Kelompok Pemberontak di Mindat
Pertempuran di Mindat menandai semakin meningkatnya kekacauan di Myanmar setelah sebelumnya junta setiap hari menghadapi aksi protes, aksi mogok dan serangan sabotase usai pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi digulingkan oleh militer.
Menanggapi semakin memanasnya situasi di Myanmar, kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Kedutaan Besar Inggris pada Sabtu meminta pasukan militer untuk menurunkan senjata mereka saat menghadapi warga sipil termasuk dalam pertempuran di Mindat.
"Penggunaan senjata perang oleh militer terhadap warga sipil seperti yang terjadi di Kota Mindat, hanya akan menggiring rezim semakin sulit untuk mempertahankan kekuasaannya," cuit Kedubes AS pada Sabtu.
Sementara itu Kedubes Inggris dalam cuitannya menyatakan aksi kekerasan di Mindat tak bisa diterima. "Bukti-bukti kekejaman akan dikirimkan (ke mekanisme Investigasi Independen Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Myanmar) sehingga para pelakunya dapat dimintai pertanggungjawaban," cuit Kedutaan Inggris merujuk pada sebuah komite yang mengumpulkan bukti kejahatan internasional di PBB. AFP/ST/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya