Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Teritorial I Heli AL Tiongkok Buntuti Pesawat Pesawat Filipina di Scarborough Shoal

Militer Filipina Dukung Penempatan Permanen Misil AS

Foto : AFP/Ted ALJIBE

Dukung Penempatan Permanen l ­Panglima militer Filipina, Jenderal Romeo Brawner (kiri) saat berbincang dengan tentara AS di depan sebuah Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi  (HIMARS) yang dipajang pada ajang Asian Defense and Security Exhibition di Manila pada Rabu (25/9). Dalam pernyataannya di ajang itu, Jenderal Brawner menegaskan bahwa militer Filipina menginginkan agar ingin sistem misil Typhon milik AS tetap berada di Filipina selamanya.

A   A   A   Pengaturan Font

"Jika saya diberi pilihan, saya ingin Typhon tetap berada di Filipina selamanya karena kami membutuhkannya untuk pertahanan kami," imbuh dia.

Sebelumnya pada Juni lalu Menteri Pertahanan Tiongkok, Dong Jun, memperingatkan bahwa pengerahan Typhon tersebut sangat merusak keamanan dan stabilitas regional dan Beijing menuduh bahwa Washington DC telah memicu perlombaan senjata.

Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro, yang berbicara kepada wartawan di acara yang sama dengan Brawner, tidak membenarkan atau membantah bahwa sistem misil Typhon akan tetap dipertahankan.

"Mereka (Tiongkok) menggunakan cara psikologi terbalik untuk menghalangi kita membangun kemampuan pertahanan kita," kata Menhan Teodoro, mendesak Beijing untuk berhenti mencampuri urusan Filipina. "Mereka seharusnya bisa menjadi contoh. Hancurkan persenjataan nuklir mereka, hilangkan kemampuan balistik mereka, hancurkan Mischief Reef dan pulau-pulau buatan lainnya yang mereka buat," kata Teodoro, mengacu pada pulau-pulau buatan yang dibangun Beijing di atas terumbu karang LTS yang disengketakan. "Jangan melempar batu jika Anda tinggal di rumah kaca," tegas dia.

Beijing saat ini mengklaim hampir seluruh perairan LTS, mengesampingkan klaim dari beberapa negara Asia tenggara termasuk Filipina dan keputusan internasional yang menyatakan bahwa klaimnya itu tidak memiliki dasar hukum.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top