Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Miliki Kulit Awet Muda dengan Rutin Konsumsi Protein

Foto : Freepik

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Tidak dapat disangkal bahwa apa yang Anda konsumsi dapat secara langsung memengaruhi kesehatan kulit. Karena itulah banyak ahli kecantikan merekomendasikan untuk mengonsumsi buah dan sayuran kaya antioksidan, lemak sehat, dan sejenisnya.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa kekurangan makanan tertentu khususnya dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit dan bahkan bermanifestasi menjadi jerawat. Protein misalnya.

Walau tak sedikit orang melakukan diet protein, kekurangan dapat menyebabkan hiperinsulinemia dan serangkaian pemicu endokrin, seperti peningkatan faktor pertumbuhan seperti insulin-1 dan androgen, yang mengakibatkan jerawat.

Sebuah studi bertajuk Dietary Protein Deficit and Deregulated Autophagy: A New Clinico-diagnostic Perspective in Pathogenesis of Early Aging, Skin, and Hair Disorders, menunjukkan adanya korelasi mencolok antara asupan protein rendah dan gangguan pigmen seperti melasma dan hiperpigmentasi pasca inflamasi.

Protein sendiri sangat penting untuk memelihara sel-sel tubuh dan regenerasinya. Mengonsumsi protein juga bisa memberikan efek anti penuaan dini dan membuat kulit lebih sehat.

Salah satu jenis protein yang amat dibutuhkan untuk kecantikan kulit adalah kolagen. Umumnya, kolagen adalah protein yang paling banyak ditemukan sekitar 75-80 persen pada kulit. Dengan kolagen yang cukup, kulit akan menjadi kenyal dan elastis.

Jenis protein lain yang ditemukan bersama kolagen adalah elastin. Jika kadar elastin rendah, kulit Anda bisa jadi keriput dan kendur.

Asupan protein dalam tubuh juga akan dipecah menjadi asam amino yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan tubuh, sistem kekebalan, hormon, enzim, dan sel-sel darah.

Melansir Mind, Body and Green, protein dibutuhkan untuk mengganti sel darah putih setiap sepuluh hari, meregenerasi sel-sel pada saluran pencernaan dan trombosit setiap 4 hari, memperbarui sel-sel kulit setiap hari, dan mengganti 98 persen molekul dalam tubuh setiap tahun.

Atas dasar itu para peneliti menyarankan untuk meningkatkan asupan protein hingga mendekati 1,2 hingga 1,6 gram per kilogram berat badan atau kira-kira 110 hingga 120 gram sehari, terutama di usia yang lebih tua.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top