Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Miliki Dokumen Rahasia Myanmar, Ekonom Australia dan Aung San Suu-Kyi Dihukum Penjara 3 Tahun

Foto : VOA/Facebook

Ekonom Australia Sean Turnell dan Aung San Su Kyii dijatuhi hukuman penjara 3 tahuun oleh pengadilan Myanmar, Rabu (29/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pengadilan Myanmar pada Rabu (29/9) menjatuhi hukuman tiga tahun penjara kepada pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi dan mantan penasihat ekonomi, warga Australia Sean Turnell, kata sumber yang dekat dengan proses ini.

Keduanya dituduh melanggar Undang-undang Rahasia Negara yang bisa berakibat pada hukuman penjara maksimal 14 tahun. Keduanya memohon tidak bersalah.

"Masing-masing tiga tahun (penjara), tidak ada kerja paksa," kata sumber yang menolak disebut namanya dikarenakan isu yang sensitif.

Aung San Suu Kyi, Turnell, dan beberapa anggota tim ekonominya termasuk di antara ribuan yang ditangkap sejak junta militer menggulingkan pemerintahan yang sah dalam sebuah kudeta awal tahun lalu, termasuk para politisi, legislator, birokrat, mahasiswa, dan jurnalis.

Peraih Nobel Aung San Suu Kyi telah dihukum lebih dari 17 tahun penjara dalam kasus-kasus yang terpisah, sebagian besar berkaitan dengan tuduhan korupsi. Dia menyangkal semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Turnell, seorang professor ekonomi di Universitas Macquarie Australia juga ditahan beberapa hari setelah kudeta.

Kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri Australia tidak segera merespons permintaan komentar. Menlu Penny Wong sebelumnya mengatakan, Canberra menolak keputusan pengadilan yang menjebloskan Turnell ke penjara.

Vonis tersebut dijatuhkan di pengadilan tertutup di ibukota Myanmar, Naypyidaw. Pelanggaran terhadap UU Rahasia Negara yang dituduhkan kepada para terdakwa tidak jelas, meski sebelumnya sumber mengatakan pelanggaran Turnell terkait dugaan bahwa ia memiliki dokumen pemerintah".

Juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentarnya pada Rabu. Junta bersikeras, pengadilan telah bersikap independen dan semua yang ditangkap menerima proses hukum yang sesuai.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top