Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mikroskop

Mikroskop Ciptakan Revolusi Ilmiah di Bidang Biologi

Foto : AFP/ THOMAS KIENZLE
A   A   A   Pengaturan Font

Ditemukannya mikroskop membuat yang tadinya tidak jelas atau tidak terlihat dengan mata telanjang, dapat diketahui. Penemuan baru ini pun menciptakan pemahaman baru pada bidang botani, entomologi, dan anatomi.

Mikroskop adalah salah satu penemuan paling signifikan dalam masa revolusi ilmiah. Alat ini pertama ditemukan pada kuartal pertama abad ke-17 di Belanda. Sejak saat itu para ilmuwan di seluruh Eropa menggunakan instrumen tersebut.

Mikroskop optik pertama muncul pada awal abad ke-17, menyusul penemuan teleskop oleh pembuat kacamata Flemish, Hans Lippershey (yang hidup 1570 hingga 1619). Sama dengan teleskop, mikroskop juga berasal dari Belanda, penemuannya adalah Cornelius Drebbel (1572-1635) atau Hans Janssen. Seperti teleskop, mikroskop menggunakan dua lensa yang dipasang dalam tabung berongga.

Model Drebbel mengikuti desain teleskop Johannes Kepler (1571-1630) yang menggunakan dua lensa cembung pada instrumennya, bukan lensa cekung dan cembung seperti yang ada pada teleskop Galileo.

Setelah itu muncul spesialis pembuat mikroskop bernama John Marshall. Ia menciptakan majemuk dengan tiga lensa (lensa mata, lensa lapangan, dan lensa objektif). Alat ini memiliki kemampuan untuk menambahkan cahaya ekstra menggunakan lilin di bawah alasnya dan saat ini mikroskop itu dapat dilihat di Museum Sains di London.

Salah satu pembuat mikroskop swasta terkemuka adalah Antonie van Leeuwenhoek. Ia membuat lebih dari 500 mikroskop, termasuk contoh yang memiliki perbesaran 270 menggunakan manik kaca kecil dan bukan lensa kaca yang lebih besar.

Adaptasi lebih lanjut untuk menyempurnakan instrumen telah dilakukan, seperti menambahkan cermin kecil ke alasnya yang sudutnya dapat disesuaikan untuk mengarahkan lebih banyak cahaya ke spesimen yang dilihat. Pembuat instrumen Edward Culpeper (1670-1737) membuat cermin cekung, sehingga meningkatkan cahaya yang tersedia di mikroskopnya.

Namun, memiliki instrumen yang bagus saja tidak cukup. Mempersiapkan spesimen untuk dilihat merupakan keterampilan tersendiri dan dapat membuat perbedaan antara memperoleh penemuan ilmiah baru atau tidak melihat apapun.

Para ilmuwan segera memanfaatkan perangkat baru ini dan mulai menyelidiki apa yang sebelumnya tidak jelas atau tidak terlihat dengan mata telanjang. Ahli anatomi, entomologi (ilmu serangga), dan ahli botani sangat tertarik menggunakan penemuan baru ini untuk memperluas pemahaman mereka tentang alam.

Pada 1625 misalnya, Francesco Stelluti meneliti secara detail tubuh lebah dan menerbitkan penelitiannya dengan judul The Apiarium, sebuah laporan studi pertama berdasarkan ilmu mikroskopis. Banyak penemuan dan makalah akademis lainnya segera menyusul setelah itu.

Pada paruh kedua abad ke-17, karya-karya bergambar indah diterbitkan untuk mengungkapkan kepada pembaca yang tertarik apa sebenarnya yang dapat dilihat melalui mikroskop terbaru. Setelah itu dengan jelas bahwa serangga kecil bisa mempunyai struktur yang sama rumitnya dibandingkan dengan mamalia besar.

Picu Kebingungan

Pengamatan melalui mikroskop juga menimbulkan beberapa pertanyaan yang membingungkan. Misalnya jika kutu sebagai parasit memiliki kutu, bukankah kutu tersebut juga mempunyai kutu dan seterusnya (ad infinitum) atau hingga tak terhingga? Dari penemuan yang dihasilkan alat ini telah menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada yang bisa dijawab.

Ada beberapa tokoh penting dalam sejarah awal mikroskop. Marcello Malpighi (1628-1694) misalnya adalah seorang dokter yang mempunyai reputasi baik. Ia menjadi profesor kedokteran di Universitas Pisa dan kemudian di Universitas Bologna sebelum mengambil posisi sebagai dokter Paus Innosensius XII (menjabat 1691-1700).

Malpighi adalah orang pertama yang menggunakan mikroskop untuk studi anatomi terperinci, dan dia menerbitkan bukunya On the Lungs pada 1661. Bukunya mengungkapkan struktur sebenarnya. Lebih lanjut, Malpighi menemukan bahwa saluran kapiler menghubungkan vena dan arteri sehingga membenarkan penemuan William Harvey tentang peredaran darah dalam tubuh manusia.

Selanjutnya Malpighi melakukan beberapa penelitian mendalam lainnya, terutama pada otak manusia, lidah, ginjal, dan kulit, serta pada ulat sutera dan embrio ayam. Temuan ini menjadi landasan bagi ilmu embriologi. Penemuannya tentang anatomi manusia dimasukkan ke dalam Anatomy of the Human Body yang berpengaruh oleh Govard Bidloo (1649-1713), yang diterbitkan pada 1685.

Christiaan Huygens (1629-1695) terkenal karena karyanya di banyak bidang ilmu pengetahuan lainnya, namun ia juga menaruh minat aktif pada mikroskop, membuat instrumen berkualitas tinggi bersama saudaranya, Constantijn. Sebagai orang Belanda, Huygens mendapat manfaat dari produksi lensa lokal berkualitas tinggi.

"Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723), juga dari Belanda, memberikan kontribusi paling signifikan terhadap perkembangan bidang mikroskop. Kontribusinya mencakup penemuan sel darah merah, sirkulasi darah melalui kapiler, keberadaan protozoa, dan sifat sel sperma pria," tulis William E Burns dalam buku The Scientific Revolution in Global Perspective (2015), dikutip dari laman World History.

Dia juga mengembangkan skala pengukuran yang dengannya seseorang dapat membandingkan pandangan dari spesimen yang berbeda. Pemandangan yang lebih tidak biasa yang dilihat van Leeuwenhoek menggunakan manik-manik kaca dengan perbesaran yang luar biasa, sering kali terekam dalam gambar yang dibuat oleh juru gambar setempat. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top