Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mewaspadai Ancaman Besar Kesehatan Mata

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Melindungi kesehatan mata dari radiasi sinar ultraviolet (UV) sangat penting, meskipun kebanyakan masyarakat belum mengambil tindakan pencegahan yang dilakukan untuk melindungi penglihatan.

Teriknya matahari disadari masyarakat memang tidak bagus untuk kesehatan mata. Kita pun menyadari apabila terpapar dalam waktu panjang dapat memicu potensi penyakit katarak.

Di Indonesia, penyakit ini masih jadi penyebab terbesar kebutaan berdasarkan Survei kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) dan Badan Litbangkes, bahwa pada 2014-2016 memperkirakan setiap tahun kasus baru buta katarak akan selalu bertambah sebesar 0,1 persen dari jumlah penduduk atau kira-kira 250.000 orang/tahun.

Menurut dr. Astrianda N. Suryono, Sp.M(K), katarak merupakan penyakit degeneratif atau yang akan diderita orang pada usia tertentu, "Biasanya di atas usia 60 tahun, tetapi paparan sinar UV bisa membuat katarak dialami orang berusia lebih muda," kata Astrianda pada acara peluncuran Zeiss UVProtect Clear Lenses di Jakarta, baru-baru ini.

Ia melanjutkan, kornea dan lensa merupakan bagian mata yang sering menyerap sinar matahari. Sehigga apabila tidak segera dilindungi dapat menyebabkan penuaan kulit di sekitar mata hingga menyebabkan degenerasi makula atau penurunan penglihatan pusat yang dialami lebih dini.

Untuk meredam risiko itu, sebenarnya sudah ada cara ampuhnya yaitu memakai pelindung kepala atau memakai kacamata hitam. "Sayangnya memakai kacamata belum jadi gaya hidup kebanyakan orang, padahal banyak efek buruk sinar matahari untuk mata," kata dokter spesialis mata jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Teknologi lensa kaca mata pun juga terhitung maju, bagi yang tidak suka menggunakan kaca mata hitam, kini sudah tersedia lensa kacamata bening yang bisa menangkal sinar matahari secara maksimal.

Dalam peluncurannya, Alexander F. Kurniawan, Direktur Optik Tunggal menuturkan kaca mata yang tersedia di pasaran sekarang ini belum mampu melindungi mata dari radiasi sinar UV yang memiliki panjang gelombang 400 nanometer.

"Zeiss UVProtect Clear Lenses adalah teknologi pertama yang bisa melindungi seutuhnya, termasuk sekeliling mata, dari sinar UV. Dengan lensa terbaru, pengguna lensa korektif akan terlindungi dari sinar UV sama kuatnya dengan perlindungan oleh kacamata hitam UV400," kata Alex.

Sebabkan Kanker

Katarak hanya satu dari banyak risiko paparan sinar UV. Selain katarak, dalam jangka panjang UV juga dapat menyebabkan penuaan kulit di sekitar mata, kanker kulit, keratitis, serta degenerasi makula atau penurunan penglihatan pusat yang dialami lebih dini.

"Sinar UV berdampak kerusakan biologis termasuk pada organ mata. Terutama sinar UVA yang lolos atmosfer dan berbahaya. Radiasi dapat menyebabkan kanker, dan itu ancaman besarnya," ujar Astrianda.

Astrianda menambahkan, beberapa dampak negatif lainnya akibat paparan sinar UV berlebihan pada mata adalah membuat kulit sekitar mata lebih cepat mengkerut, masalah selaput lendir, dan photokeratitis.

"Bahaya lain dan cukup banyak adalah di bagian kornea atau dinding paling depan pada bola mata. Dinding harusnya jernih tapi pada orang yang terekposur UV hebat bisa terjadi photokeratitis. Ini kondisi yang akan menyusahkan karena penglihatan terganggu karena ada kekeruhan, jadi cahaya masuk tidak akan maksimal dan pandangan akan terlihat kabur, silau," tandasnya. ima/R-1

Menggali Potensi Bisnis

Pada kesempatan yang berbeda, Ipsos baru-baru ini memilih Suresh Ramalingam sebagai CEO untuk Asia Tenggara. Mulai September 2018, Suresh bertanggungjawab atas bisnis Ipsos di Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina dan Indonesia.

Selama tiga hari, Suresh berkunjung ke kantor Ipsos di Jakarta, untuk mengenal lebih jauh bagaimana tim di Indonesia menyiapkan diri untuk secara proaktif memberikan berbagai solusi yang diperlukan pasar Indonesia dalam iklim bisnis yang menantang saat ini.

Suresh mengatakan, pihaknya bersemangat untuk memimpin Ipsos di wilayah Asia Tenggara yang terus tumbuh, untuk memberikan solusi terbaik dan berbagai temuan yang menginspirasi dan membantu dalam menentukan prioritas bisnis. "Selain itu, juga secara berkesinambungan melakukan perbaikan dan pembenahan seluruh tim, merupakan salah satu dari prioritas di wilayah Asia Tenggara yang akan saya pimpin sendiri," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.

Dirinya pun menjelaskan bahwa ingin memimpin transformasi dalam bidang market research yang sangat dibutuhkan saat ini di Indonesia, agar dapat memberikan solusi mutakhir yang menjawab kebutuhan bisnis.

"Saya tentu saja akan melihat berbagai hal secara mendalam untuk mempelajari bagaimana kami dapat berkontribusi untuk menegaskan posisi Ipsos di Indonesia, untuk mendukung kebutuhan pasar dan bisnis, terutama di tahun-tahun yang penting bagi Indonesia, di mana Pemilihan Presiden dan anggota Legislatif akan berlangsung tahun depan. Namun, pasar di Indonesia tetap memperlihatkan transformasi yang positif," tandasnya.

Perlu diketahui Indonesia merupakan salah satu pasar penting bagi Ipsos, mengingat banyak brand besar telah lama beroperasi di Indonesia. "Solusi-solusi yang inovatif dan menjawab kebutuhan klien akan merupakan prioritas utama bagi Ipsos agar semakin dikenal, dan terus berkembang lebih besar di pasar ini," tambahnya.

Saat ini, setelah sepuluh tahun beroperasi, Ipsos Indonesia memberikan kontribusi sebesar 20 persen bagi bisnis Ipsos di wilayah Asia Tenggara, dan menduduki posisi ketiga dari lima besar market research agency di Indonesia.

Selama ini, Ipsos telah dikenal akan pengetahuan dan berbagai temuan-temuan yang dapat menjawab berbagai aspek yang diperlukan oleh setiap brand untuk mengenal pangsa pasar mereka, sehingga mereka mampu menghadirkan produk maupun solusi yang inovatif terus menerus.

"Hal ini juga yang ingin dicapai oleh Ipsos di Indonesia, di mana Ipsos dapat dianggap sebagai pusat pengetahuan bagi siapa pun yang memerlukan temuan-temuan ataupun pemahaman akan berbagai aspek yang membantu mereka membuat keputusan yang didasarkan pada riset dan data," tandas Soeprapto Tan, Managing Director Ipsos di Indonesia. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top