Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
International Institute of Therapeutic Communities

Metode Rehabilitasi Ketergantungan Obat Paling Berhasil di Dunia

Foto : Dok IITC Manila
A   A   A   Pengaturan Font

International Institute of Therapeutic Communities (IITC) di Manila, Filipina, merupakan institut yang memiliki program pendidikan rehabilitasi narkoba dan ketergantungan obat pertama kali di dunia. Dibangun oleh Fr Lambertus Somar dari Indonesia, dan didanai oleh Soerojo Rachmiwaty Jusuf Foundation.

Fr Lambertus Somar, yang akrab disapa Romo Somar ini mendirikan panti rehabilitasi narkoba, Kedhaton Parahita dengan menggunakan metode Therapeutic Communities (TC). Metode TC diakui sejumlah negara, sebagai cara yang paling efektif untuk merehabilitasi pecandu narkoba. Metode ini mengajak masyarakat untuk menerapi pecandu narkoba. Tidak hanya menyembuhkan pasien, namun dijaga agar tidak terjerumus kembali menggunakan narkoba. Romo Somar juga menjadi Vice President World Federation of Therapeutic Community (WFTC) di New York, AS dan badan pengurus dalam Asian Federation of Therapeutic Community (AFTC).

"Sejak 1994, saya melakukan penelitian. Sudah keliling Asia sampai Eropa. Kemudian pada 1998, saya menemukan cara mengatasi penyakit narkoba hanya dengan satu model, yaitu therapeutic community. Seperti namanya, metode ini akan melibatkan masyarakat atau lingkungan di sekitar pecandu. Ini bisa diartikan panti rehabilitasi, lingkungan maupun masyarakat," ungkapnya.

Dalam metode ini, lanjutnya, masyarakat saling memperhatikan dan melihat kebutuhan manusia secara komprehensif dan secara holistik (menyeluruh), kalau demikian lingkungannya menjadi kondusif. Secara sosial manusia saling berhubungan maupun saling komunikasi. Hal ini akan menjadi pelindung dalam mengatasi kesulitan hidup sehingga narkoba menjadi hal yang ditolak. Manusia ditolong untuk dikembalikan ke harkatnya.

"Praktis, tidak hanya orang yang terkena narkoba. Orang yang terkena narkoba harus disembuhkan, orang tuanya juga harus disembuhkan sebab penyakit itu (narkoba) saling mempengaruhi. Rehabilitasi itu ada dua yaitu orang tua dan anak. Orang yang sudah sembuh kami jadikan jaringan bersama orang tua dan mantan-mantan pengguna narkoba. Untuk itu, saya membuka panti rehabilitasi dan asosiasi keluarga yang menangani orang tua yang anaknya dirawat di sini (Kedhaton Parahita). Mereka nanti berkomunikasi dengan masyarakat. Sebab tidak mungkin, orang yang terkena narkoba kembali ke masyarakat begitu saja. Panti Rehabilitasi Kedhaton Parahita berdiri pada 21 April 1999 dan Yayasan Kasih Mulia berdiri pada 21 oktober 1998," urainya.

Mereka (residential), lanjutnya, sharing hidup bersama secara terstruktur. Mereka belajar menggunakan waktu dengan baik. Dulu menggunakan waktu salah, sekarang dari pagi sampai malam terstruktur. "Kami ajarkan kalau malas banyak kerugiannya, kalau rajin banyak keuntungannya. Mereka bisa mengatur tempat tidur dengan rapi benar. Karena mereka akan ditanyakan rapi untuk disuruh atau rapi untuk senang. Kami juga membuat pelatihan supaya kalau pulang tidak nganggur. Kami tanyakan ke orang tua minatnya apa. Kalau ingin kuliah lagi, mereka dilatih untuk membuat ringkasan-ringkasan," jelasnya.

Kedhaton Parahita juga menjadi panti rehabilitasi yang mendapat lisensi dari WFTC. Lembaga pelatihan ini kemudian berkembang pesat dan rencananya akan menjadi perguruan tinggi dalam waktu dekat. Perguruan tinggi ini akan dibangun di dua negara, Indonesia dan Filipina. Nanti akan ada D1, D2, D3 sampai S-1. Induknya tetap di Indonesia, yang di Manila untuk memfasilitasi peminat dari dunia internasional.

"Di Filipina untuk internasionalnya. Sekarang, kami sedang membangun gedung pendidikan diharapkan tahun ini selesai. Dipilih Filipina karena Indonesia dan Filipina culture-nya sama. IITC di Fipilina akan menjadi jaringan TC secara internasional. Saat ini, Eropa baru mulai mengakui, sedangkan AS yang pernah mengakui TC, lima tahun lalu meninggalkan TC dan beralih penanganan secara pengobatan. Selain itu, Di Filipina, kami sudah bergerak ke mana-mana dan IITC sudah diakui pemerintah setempat. Kami juga ingin memberikan sumbangan ke dunia internasional mengingat masalah narkoba di dalam negeri cukup kompleks," pungkasnya.

Sementara itu, sistem TC pertama kali dikembangkan Msgr O'Brien dari New York, AS. Dan sekarang menjadi satu-satunya metode yang dapat dipercaya dan berhasil untuk rehabilitasi ketergantungan obat.

Misionaris pendiri pusat rehabilitasi narkoba dan alkohol terbesar di AS, Daytop Village, William B O'Brien, meninggal pada usia 90 tahun, pada 19 Oktober 2014, di Scarsdale, New York, AS.

Dalam dua dekade, program mereka berkembang menjadi waralaba rehabilitasi nasional di AS, dengan 28 fasilitas di lima negara bagian, dan menjadi model pusat rehabilitasi penyalahgunaan obat di seluruh dunia. Para pejabat Daytop mengatakan, gerakan ini telah merawat lebih dari 200.000 orang di AS, dengan tingkat keberhasilan jangka panjang lebih dari 80 persen.

Melalui Daytop, O'Brien menjadi selebritas yang tidak berafiliasi dengan Gereja Katolik. Dia dekat dengan para politisi, dan pernah diminta oleh Paus Yohanes Paulus II untuk memberi gambaran tentang penyalahgunaan obat-obatan terlarang, serta kerap tampil di acara-acara televis.

Selanjutnya O'Brien ditugaskan di Gereja St. Brendan, di barat laut Bronx, dan tetap menjadi pendeta selama aktif dalam Daytop. Dia menerima gelar sarjana dalam bidang psikoterapi dari University of Illinois pada 1966. Dia meninggal saat tinggal di pastoran Gereja St. Pius X di Scarsdale, dan tidak ada yang diketahui selamat. SB/R-1

Meredakan Penolakan

O'Brien pertama kali menyadari dampak masalah narkoba saat bertugas di Gereja St. Patrick, saat bertemu dengan banyak ibu yang tengah berdoa bagi anak-anak mereka yang kecanduan narkoba. Sebuah pertemuan dengan ibu dari seorang anak yang kecanduan obat-obatan terlarang dan terlibat dalam pembunuhan di Manhattan pada 1957, mendorongnya untuk mulai mendirikan pusat rehabilitasi.

Model perawatan Daytop diilhami oleh sebuah komunitas terapi untuk penyalahgunaan narkoba dan alkohol yang didirikan di California pada 1958 Synanon. Saat itu O'Brien sedang belajar mencari cara terapi ke komunitas Synanon di Westport, dan bertemu Casriel, yang berkunjung karena alasan yang sama.

Pastor O'Brien mulai menghabiskan waktu di Daytop sebagai pembimbing dan membantu meredakan penolakan dari lingkungan sekitar fasilitas terhadap kehadiran mantan narapidana itu. Saat fasilitas itu menjadi Daytop Village pada tahun berikutnya, Pastor O'Brien menjadi pemimpin pertama.

Daytop adalah singkatan dari Drug Addiction Yields to Persuasion. Pendekatan Daytop sangat ketat. Peserta diharuskan mematuhi aturan dan menghadiri sesi terapi kelompok harian yang sering kali berada dalam situasi yang konfrontatif. Hukuman yang diberikan adalah pelanggar mengenakan tulisan yang merinci pelanggaran mereka, dan membersihkan kamar mandi. SB/R-1

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top