Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitigasi Kecelakaan I Kejadian Beturut-turut Blok ONWJ dan Kebakaran Kilang Balikpapan

Mesti Ada Audit SOP Pertamina

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah diminta untuk mengaudit kinerja teknis PT Pertamina (Persero) berserta grupnya, untuk memastikan kejadian kecelakaan di lingkungan pengusahaanya tak terulang lagi.

JAKARTA- Pemerintah selayaknya melakukan audit teknis penerapan standard operating procedure (SOP) terhadap kinerja PT Pertamina (Persero). Audit dilakukan seiring kecelakaan teknis yang terjadi pada dua proyek Pertamina yakni kebakaran di Kilang Refinery Unit) RU V Balikpapan maupun kebocoran migas dari sumur YYA-I Blok Offshore Northwest Java (ONWJ).

"Diharapkan, dengan pemeriksaan itu bisa meningkatkan pencegahan di semua kilang maupun sumur-sumur Migas,"ungkap Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmi Radi di Jakarta, Minggu (18/8). Ia menegaskan, audit SOP sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan.

Khusus untuk kebakaran di kilang RU V Balikpapan, Fahmi mengakui Pertamina dengan sigap menanggulangi kebakaran kilang sesuai dengan SOP internasional. Itu terlihat dari dikerahkannya empat unit mobil pemadam kebakaran serta satu unit Trailer Foam untuk memadamkan api.

Hanya saja, menurut Fahmi, kebakaran dan peristiwa ONWH terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, mengindikasikan Pertamina masih lemah dalam upaya pencegahan. Padahal, mencegah lebih baik dari pada menanggulangi. Melalui pencegahan perusahaan bisa lebih efisien, sehingga tidak perlu biaya yang terbuang.

Diketahui pada Kamis (15/8) pekan lalu, terjadi kebakaran di satu area Kilang RU V Balikpapan.

Api muncul sekitar pukul 9.30 WITA dan telah berhasil dipadamkan pada pukul 12.15 WITA. Pemadaman dilakukan dalam kurun waktu sekitar tiga jam dengan menggunakan empat unit pemadam kebakaran dan 1 unit Trailer Foam.

Sejak munculnya api, petugas mengupayakan pemadaman api dengan menggunakan media foam dan air dengan mengerahkan 4 unit mobil Pemadam Kebakaran dan 1 unit Trailer Foam."Alhamdulillah dalam waktu yang tidak terlalu lama api dapat dipadamkan," ujar Heppy Wulansari, Manager Region Communication Relation dan CSR MOR VI, Kalimantan.

Menurut Heppy, penanggulangan pasca kejadian masih terus dilakukan dan kilang tetap beroperasi. Untuk selanjutnya, Pertamina akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kejadian tersebut.

Tim Pertamina sudah mengunjungi pemukiman masyarakat yang berada di sekitar kilang untuk memastikan masyarakat dalam keadaan aman."Kami juga sudah bagikan masker ke warga sekitar dan standby-kan tim medis apabila dibutuhkan,"katanya.

Ganti Rugi

PHE-ONWJ bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dalam melakukan pendataan masyarakat terdampak sebagai proses lanjutan dari penanganan peristiwa yang terjadi di Sumur YYA-1 di Karawang.

VP Relations PHE Ifki Sukarya menuturkan, proses pendataan ini merupakan proses awal dari rangkaian proses pemberian kompensasi kepada masyarakat terdampak. Tahap akhir adalah pembayaran kompensasi ganti rugi. ers/E-12

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top