Mereka yang Sedang Pacaran Wajib Mengetahui Ini, Pentingnya Bangun Pernikahan Sehat untuk Cegah Masalah Mental
Dekan fakultas psikologi Universitas Indonesia Prof. Dr. Bagus Takwin M.Hum dalam diskusi tentang kesehatan jiwa di Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Foto: ANTARA/Fitra AshariJakarta - Dekan fakultas psikologi Universitas Indonesia Prof. Dr. Bagus Takwin M.Hum mengatakan membangun pernikahan yang sehat penting untuk menjaga kestabilan kesehatan mental terutama pada pihak perempuan atau istri.
Dalam diskusi tentang kesehatan jiwa di Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis, Bagus mengatakan suami sebagai partner dalam pernikahan memiliki peran penting menjaga kestabilan rumah tangga.
"Suami itu paling penting jadi teman kerja sama yang baik, bukan jadi pemimpin yang mengarahkan saja tapi pemimpin yang kerja bersama," kata Bagus.
Ia mengatakan kerja sama antara suami dan istri dalam mengurus rumah tangga bisa membantu istri untuk menjaga kestabilan emosinya.
Bagus mengatakan menjadi partner bukan hanya dalam hal memimpin tapi juga bersama dalam mendidik anak dan menjadi pendukung pasangan masing-masing jika menghadapi masalah dengan kemampuan memahami"Kalau makin besar anaknya bisa jadi partner juga untuk anaknya, secara emosional juga mendukung emosi yang positif yang muncul caranya macam-macam kayak ngajak becanda, jalan-jalan," kata Bagus.
Ia juga mengatakan suami yang ikut memahami permasalahan istri mulai dari hal kecil sampai urusan rumah tangga juga menjadi peran yang penting untuk membantu perempuan bertahan terhadap tekanan yang mungkin di dapatnya dari lingkungan.
Dengan saling memahami dan mengerti suami dan istri bisa menghadapi masalah bersama dan mencapai hasil yang lebih baik dibanding hanya berjuang sendiri.
Salah satu saran Bagus untuk mendapatkan rumah tangga yang sehat adalah menemukan pasangan yang mau siap bertumbuh bersama dan bukan sekedar bertahan.
"Banyak orang berpikir menikah untuk menjalani hidup, saya kira sendiri juga bisa, menikah itu untuk tumbuh bukan bertahan, tapi itu nggak gampang dan nggak semua orang bisa, cari yang pas untuk bisa tumbuh, kalau mapan-mapan saja untuk bertahan sendirian juga bisa," katanya.
Ia mengatakan kesadaran tentang masalah kesehatan mental perempuan sangat kompleks maka itu perlu perhatian besar, karena kemampuan perempuan untuk bertahan menghadapi situasi berat bisa runtuh jika tidak ada pasangan yang mendukung secara emosional.
Berita Trending
- 1 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dampak Proyek LRT, Transjakarta Menutup Sementara Pelayanan di Dua Halte Ini
Berita Terkini
- STY Harus Evaluasi Tiga Laga Terakhir di ASEAN Cup 2024
- Untuk Raih Kemenangan, Timnas Indonesia Harus Tajam Menyerang saat Lawan Filipina
- 4.000 Lebih Personel Gabungan Amankan Natal Dan Tahun Baru
- Pegolf Junior Putri Korea Selatan Sieun Lee Sumringah Mampu Menjadi Juara Secara Berturut-turut
- Pegolf Muda Indonesia Kenneth Henson Incar Masuk Timnas Golf untuk SEA Games 2025