Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Merek Merdeka Belajar Bisa Digunakan Bersama

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dalam konferensi pers terkait "Merdeka Belajar", di Jakarta, Jumat (14/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Ia menyebut pada masa pandemi Covid-19, implementasi "Merdeka Belajar" menghadapi sejumlah tantangan. Tapi, pihaknya terus mengupayakan agar konsep tersebut masih bisa berjalan dengan mengeluarkan program-program penanganan pandemi Covid-19 di sektor pendidikan.

"Kalau anak-anak kita sudah bisa disebut merdeka dalam belajar ya kita tidak usah menciptakan suatu slogan atau kampanye filsafat Merdeka Belajar," jelasnya.

Perlu diketahui, penggunaan "Merdeka Belajar" oleh Kemendikbud sempat menuai polemik di masyarakat. Pasalnya, istilah yang awalnya identik dengan tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, hak atas merek dagang dan merek jasanya dimiliki oleh Sekolah Cikal.

Nadiem menekankan dalam penggunaan Merdeka Belajar, pihaknya tidak mempromosikan Sekolah Cikal. Penggunaan Merdeka Belajar murni mengambil dari pemikiran Ki Hajar Dewantara agar esensi kemerdekaan bisa diimplementasikan di seluruh satuan pendidikan.

"Kemerdekaan itu adalah esensi dari Merdeka Belajar dan karena itu harus kita gaungkan filosofi ini dari Sabang sampai Merauke," tandasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top