Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mercedes Waspadai Red Bull di Austria

Foto : AFP.com

Valtteri Bottas

A   A   A   Pengaturan Font

SPIELBERG - Ketua tim Mercedes, Toto Wolff meyakini persaingan sengit pada Grand Prix (GP) Austria akhir pekan ini kembali akan terjadi dengan Red Bull. Red Bull dinilai memiliki potensi besar untuk merebut juara di GP Sytrian yang merupakan gelaran kedua kalinya di awal musim ini.

Valtteri Bottas memberi Mercedes kemenangan besar di Red Bull Ring akhir pekan lalu ketika musim 2020 akhirnya dimulai untuk digelar. Namun, rekan satu timnya dan juara dunia Lewis Hamilton harus puas finis di urutan keempat setelah menghadapi pelati akibat protes dari Red Bull menjelang perlombaan.

Hamilton terdegradasi dari peringkat kedua ke urutan kelima sebelum tabrakan jelang balapan usai dengan pebalap Red Bull, Alex Albon. Pebalap Ferrari, Charles Leclerc finis kedua disusul pembalap McLaren, Lando Norris.

"Kami beruntung bisa menyelesaikan balapan dan keandalan adalah masalah nyata. Kami menjadikannya sebagai prioritas utama kami," ucap Wolff.

Tetapi dipicu oleh protes Red Bull, dia memperingatkan ketua tim saingannya Christian Horner dan Red Bull: "Ini serius sekarang. Persaingan tidak sehat. Tidak ada lagi barang bagus - kami sedang berjuang keras untuk menang."

"Jadi, dalam musim yang singkat dan intens seperti ini, dengan jumlah balapan yang belum ditentukan, setiap poin akan sangat menentukan," tandasnya.

Balapan kedua musim ini berlangsung di sirkuit yang sama, Spielberg di kaki Pegunungan Alpen Styrian. Tidak mengherankan, perlombaan akhir pekan ini dinamai untuk menghormati pegunungan yang spektakuler tersebut.

Setelah menyaksikan dari pit-lane ketika Bottas mengklaim kemenangan ketiga untuk Mercedes di salah satu trek favoritnya, Max Verstappen dari Red Bull menginginkan keberuntungan yang lebih baik akhir pekan ini.

Pebalap asal Belanda yang terpaksa mundur dari Grand Prix Austria karena masalah kelistrikan di mobilnya itu akan memperlakukan setiap balapan seperti final. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top