Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mercedes Kunci Gelar Juara Konstruktor

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kemenangan Hamilton di GP Brasil mengantarkan Mercedes merebut gelar juara konstruktor untuk kelima secara beruntun.

SAO PAULO - Lewis Hamilton memenangi Grand Prix Brasil, Minggu waktu setempat atau Senin (12/11), sekaligus mengantar timnya, Mercedes, memastikan trofi juara dunia Formula 1 untuk kategori konstruktor untuk kelima kalinya berturut-turut.

Kemenangan Hamilton adalah yang ke-72 kalinya dalam kariernya, dan yang ke-10 pada musim ini. Pebalap asal Inggris berusia 33 tahun itu juga sudah memastikan gelar juara dunia tahun ini untuk kelima kalinya pada GP sebelumnya di Meksiko.

Balapan di Sao Paulo itu memberi keberuntungan bagi Hamilton. Start di urutan terdepan, Hamilton tidak bisa mempertahankan keunggulannya setelah disalip oleh pebalap tim Red Bull Max Verstappen.

Pebalap Belanda itu terus memimpin hingga akhirnya mengalami tabrakan dengan Esteban Ocon dari tim Force India pada lap ke-44 sehingga Hamilton kembali memimpin untuk menyelesaikan 71 putaran.

Meski dapat melaju lagi, Verstappen tidak dapat mendekati Hamilton dan finis di urutan kedua dengan selisih waktu 1,469 detik. Hamilton sebelumnya tidak pernah menjadi juara di Brasil, tapi tahun lalu ia memastikan trofi juara dunia di sirkuit Interlagos ini meskipun tidak menjadi juara.

Pebalap tim Ferrari Kimi Raikkonen dapat mengatasi Daniel Ricciardo untuk finis di urutan ketiga sehingga dapat menambah catatan naik podium yang ke-150 kalinya.

Ferrari yang harus mencetak selisih angka lebih dari 13 dari Mercedes untuk memelihara peluangnya dalam kategori konstruktor, akhirnya gagal. Pebalapnya, Sebastian Vettel hanya finis di urutan keenam, di belakang pebalap Mercedes Valtteri Bottas.

Tim Mercedes kini mengantongi total 620 poin, sementara Ferrari 553, masih ada sisa 42 poin yang diperebutkan pada lomba berikutnya di Abu Dhabi akhir bulan ini.

Catatan prestasi tim Mercedes lima kali juara berturut-turut ini mendekati rekor yang masih dipegang Ferrari yakni enam kali beruntun ketika era pebalap Michael Schumacher pada 1999-2004.

Terjadi Perseteruan

Insiden dengan Esteban Ocon membuat Max Verstappen kehilangan peluang memenangi GP Brasil. Kondisi itumembuat perseteruan keduanya berlanjut di luar lintasan balap.

Verstappen start di posisi kedua mampu memimpin balapan menyalip Lewis Hamilton, yang start terdepan. Sampai pada putaran ke-44, Verstappen bertabrakan dengan Ocon. Di tikungan kedua, pebalap Force India itu mencoba menyalip lawannya dari sisi dalam. Namun, manuver Ocon menyenggol ban belakang Verstappen sehingga kedua pebalap terpelintir.

Kondisi itu membuat Hamilton diuntungkan. Pebalap Mercedes ini mengambil alih pimpinan lomba untuk meluncur melewati garis finis dengan keunggulan nyaris 1,5 detik dari Verstappen yang mesti puas dengan runner-up. Sementara Ocon finis ke-14.

Pebalap Belanda itu mengungkapkan kemarahannya lewat radio tim dan mendatangi Ocon di garasinya usai balapan. Rekaman kamera televisi memperlihatkan Verstappen mendorong Ocon berkali-kali sebelum dilerai. Ocon mengklaim Verstappen ingin memukulnya.

"Itu adalah tindakan kekerasan dan tidak profesional," ujar Ocon dilansir Crash.net. "Kalau tidak dia mungkin akan memukulku, tapi itu mungkin menjadi sebuah hal yang bagus karena semua orang akan melihatnya. Itu bukan perilaku yang seharusnya dimiliki orang seorang pebalap profesional."

Pada prosesnya, Verstappen dan Ocon dipanggil steward untuk menjelaskan tentang insiden mereka. Kedua pebalap telah berjabat tangan di paddock usai pertemuan.

Meski demikian, Verstappen tidak lepas dari hukuman. Pebalap berusia 21 tahun itu dijatuhi hukuman FIA berupa pelayanan masyarakat selama dua hari karena konfrontasinya dengan Ocon. AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top