Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Merasa Diserang Rasisme, Ozil Tinggalkan "Der Panzer"

Foto : AFP/TURKISH PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / KAYHAN OZ
A   A   A   Pengaturan Font

Mundur adalah keputusan terbaik yang diambil Mesut Ozil dari tim nasional Jerman, dengan alasan rasisme yang dialaminya dalam kritik terhadap dirinya usai kegagalan "Der Panzer" di Piala Dunia Russia 2018.

Ozil, yang memiliki keturunan asal Turki, telah mendapat kecaman karena berpose untuk foto kontroversial dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Mei lalu. Foto itu memicu pertanyaan tentang kesetiaannya kepada skuad Jerman menjelang turnamen di Russia.

Dalam pernyataan empat halaman yang dikirim bersama tiga foto di Twitter dan Instagram, Ozil mengungkapkan suasana hatinya.

"Dengan berat hati dan setelah banyak pertimbangan karena peristiwa baru-baru ini, saya tidak akan lagi bermain untuk Jerman di tingkat internasional karena saya diserang rasisme dan tidak hormat," ujarnya.

Gelandang Arsenal itu menyala hkan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) karena tidak melindunginya dari kritik pedas tersebut.

"Boleh dibilang masalah yang paling membuat saya frustrasi selama beberapa bulan terakhir adalah tindakan dari DFB, dan khususnya Presiden DFB Richard Grindel," sambungnya.

Ozil mengatakan bahwa Grindel dan pelatih Jerman Joachim Loew telah memintanya untuk memberikan pernyataan bersama untuk mengakhiri semua pembicaraan tentang foto kontroversial dengan Erdogan.

"Sementara saya mencoba untuk menjelaskan kepada Grindel asal-usul, leluhur dan alasan di balik foto itu, dia jauh lebih tertarik untuk berbicara tentang pandangan politiknya sendiri dan meremehkan pendapat saya," tandas Ozil.

Pemain berusia 29 tahun itu mengatakan dia telah disalahkan secara tidak adil di Jerman karena kekalahan "Der Panzer" pada putaran pertama di Piala Dunia.

"Saya tidak akan lagi menjadi kambing hitam karena ketidakmampuan (Grindel) untuk melakukan pekerjaannya dengan benar," jelasnya. "Di mata Grindel dan pendukungnya, saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah imigran ketika kami kalah," sambungnya.

Ozil telah mengatakan sebelumnya bahwa dia benar berasal dari Turki, namun hatinya tetap untuk Jerman. Dia juga menegaskan tidak berniat untuk membuat pernyataan politik dengan tampil bersama Erdogan.

"Seperti banyak orang, jejak leluhur saya lebih dari satu negara. Sementara saya dibesarkan di Jerman, latar belakang keluarga saya berasal dari Turki. Saya punya dua hati, satu Jerman dan satu Turki," ujarnya.

Ozil mengatakan meskipun waktu pengambilan foto bersama rekan setimnya Ilkay Gundogan dan Erdogan - sesaat sebelum presiden itu memenangkan pemilihan kembali dalam jajak pendapat yang memberinya kekuatan baru: "Itu bukan tentang politik atau pemilu, itu tentang saya menghormati orang tertinggi di negara asal keluarga saya ." ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top