Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Merajut Hubungan Indonesia-Austria Melalui Harmoni Musik

Foto : KBRI Wina
A   A   A   Pengaturan Font

Wina- Berbagai harmoni dan alunan lagu serta musik khas Indonesia bergema di salah satu gedung konser terbaik di kota Wina, yaitu Mozart Saal di Wiener Konzerthaus. Konser tersebut merupakan manifestasi dan bentuk persahabatan Indonesia-Austria yang selama ini telah terjalin dari tahun 1954.

Konser yang digagas oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wina bertajuk Ethnochestra: A Melody of Friendship, merupakan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, menampilkan berbagai paduan antara orkestra simfoni Austria dengan instrumen serta unsur-unsur musik tradisional Indonesia. Konser yang berlangsung selama 120 menit menampilkan berbagai lagu mulai dari lagu-lagu klasik maupun lagu bernuansa daerah Indonesia, lagu-lagu klasik dan folklore Austria, serta sejumlah karya-karya musik kontemporer dari kedua negara yang telah dikemas menjadi suatu kesatuan.

Dalam konser tersebut, komponis dan musisi terkemuka Indonesia Erwin Gutawa berkolaborasi dengan musisi dan conductor ternama Austria, Johannes Vogel, yang juga merupakan pemimpin Synchron Stage Orchestra Vienna (SSOV). SSOV merupakan mitra studio rekaman terkemuka di Austria maupun dunia, yaitu Synchron Stage Studio yang sering digunakan untuk memainkan musik sound-track film-film kelas dunia.

Konser dimeriahkan dengan sejumlah artis dan musisi terkemuka Indonesia, antara lain Gita Gutawa, Sandhy Sondoro, Gabriel Harvianto, serta dalang cilik berbakat, Woro Mustiko. Dengan iringan Orchestra SSOV yang dipimpin secara bergantian oleh konduktor Erwin Gutawa dan Johannes Vogel, lagu-lagu karya Guruh Soekarno Putra seperti Chopin Larung, Geger Gelgel, dan Janger Saka, serta karya Erwin Gutawa Swarna Dwipa, dan karya Said Effendi Fatwa Pujangga, berkumadang dalam konser tersebut. Konser kolaborasi juga menampilkan beberapa lagu bernuansa daerah seperti Pangkur Sagu, Macapat Pangkur, Walangkekek, Tari Kedok, serta lagu kontemporer Indonesia jiwaku dan To Be One.

Konser diawali dengan sambutan dari Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dan diikuti dengan sambutan dari Penasehat Senior Menlu Austria Bidang Kebudayaan, Walter Gehr, mewakili pihak Austria.

'Konser ini merupakan bentuk persahabatan antara negara Indonesia dan Austria yang telah terjalin dan terus meningkat, tidak hanya antar negara akan tetapi berproses menjadi persahabatan antara masyarakat (people to people connectivity)'', ujar Ibu Puan Maharani dalam sambutannya.

''Konser juga menjadi momentum perayaan persahabatan yang begitu erat antara Indonesia dan Austria yang telah terjalin selama 65 tahun dan yang akan terus ditingkatkan di masa mendatang'', ungkap Ibu Puan. Selain itu digarisbawahi pula bahwa' 'Indonesia dan Austria merupakan mitra strategis dalam berbagai hubungan bilateral khususnya sosial budaya, oleh karena itu konser ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk merayakan persabahatan antar dua negara''.

Konser persahabatan digelar dihadapan 650 orang yang hadir menyaksikan konser dengan suasana yang begitu hangat. Konser dihadiri oleh para undangan yang terdiri dari kalangan pemerintah Austria, para duta besar negara-negara sahabat, pejabat organisasi internasional di kota Wina, kalangan akademisi, seniman, masyarakat Austria pecinta seni-budaya Indonesia, dan masyarakat Austria lainnya dari berbagai kalangan.

Kolaborasi Musik Tradisional Indonesia dan Orkestra Klasik

Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar RI untuk Austria, Dr. Darmansjah Djumala menyebutkan ide penyelenggaraan konser berawal dari filosofi penggabungan dua kata, yaitu Ethnic dan Orchestra. Lebih lanjut, konser ini merupakan perpaduan dan kolaborasi antara musik tradisional Indonesia dan orkestra klasik Austria, dimana budaya barat dan timur dipertemukan dalam suatu melodi yang harmonis. Oleh karena itu, konser ini merupakan cerminan bahwa musik memiliki pesan universal serta kekuatan untuk menyatukan kita semua. Pada intinya, ''konser ini merupakan Diplomasi melalui musik'', begitulah solusi yang ditawarkanoleh Duta Besar RI untuk Austria.

Konser kolaborasi ini diharapkan dapat membantu mempromosikan seni-budaya Indonesia di panggung internasional, dalam hal ini karya musik Indonesia, dan semakin meningkatkan interaksi antar masyarakat kedua negara yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hubungan Indonesia dan Austria di berbagai bidang.

Kota Wina sebagai pusat musik dunia memberikan peluang besar bagi kehadiran musik kontemporer karya komponis Indonesia di tengah-tengah percaturan musik di Austria. Kolaborasi antara komponis besar Indonesia dengan orkestra simfoni Austria dalam konser ini dapat pula menjadi ajang untuk mendorong penguatan industri kreatif nasional dan mempromosikannya di pasar industri kreatif Austria, demikian imbuh Dubes Djumala.

Penyelenggaraan konser ini merupakan salah satu bagian dari program diplomasi budaya Indonesia di Austria, dan dimaksudkan untuk memperdalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Austria. Sur/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top