Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyantap Hidangan Lezat Khas Tuban

Foto : koran jakarta/selocahyo
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk menyempurna-kan sensasi hidangan laut ekaligus penawar pedas, santap kare rajungan bersama aneka krupuk ikan yang tersedia.

Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dikenal sebagai daerah strategis. Selain berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, daerah yang memiliki garis pantai yang memanjang itu sejak zaman Kerajaan Majapahit telah menjadi pelabuhan utama Nusantara.

Tuban juga menjadi salah satu pintu masuk penyebaran Agama Islam oleh para Walisongo di Pulau Jawa. Tak heran dengan potensi maritim yang dimiliki, sebagian masyarakat Tuban memilih mencari nafkah dengan bekerja sebagai nelayan.

Hal itu dibuktikam dengan deretan ratusan kapal nelayan yang terlihat bersandar di sepanjang daerah pesisir Tuban, mulai perbatan Lamongan, hingga ke Rembang, Jawa Tengah. Tuban menjadi wilayah yang strategis.

Kondisi itu membuat Tuban kaya akan sumber laut yang melimpah, berpengaruh pada selera kuliner warga setempat yang didominasi makanan laut dengan rasa pedas khas Jawa Timuran. Ya, koleksi kuliner daerah dengan julukan Kota Seribu Goa ini akan membuat jalan-jalan ke Tuban akan menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Kare Rajungan

Rajungan (Portunas pelagicus) merupakan jenis kepiting yang tersebar keberadaannya mulai dari pesisir timur Afrika, India, Jepang, Australia, hingga Asia Tenggara. Tak seperti kepiting yang dapat hidup di dua alam, habitat rajungan sepenuhnya hidup di dalam laut, pada perairan yang lebih dalam.

Perbedaan rajungan dan kepiting lainnya terletak pada bentuk fisiknya. Terdapat corak bintik-bintik pada cangkang rajungan, dan kaki belakangnya lebih panjang. Ukuran rajungan juga relatif lebih kecil.

Meski lebih sedikit, menurut penelitian daging ranjungan memiliki kandungan nutrisi lebih besar dan kandungan lemak jenuhnya lebih rendah dibanding kepiting. Namun masyarakat lebih banyak mengkonsumsi kepiting. Hal ini disebabkan kepiting bisa diperoleh dari proses peternakan, sedangkan rajungan masih sebatas murni dari hasil tangkapan nelayan di laut.

Bagi penggemar makanan laut (seafood), tentu sudah tidak asing dengan menu kare kepiting. Maka bila anda kebetulan sedang berada di Tuban, layak mencoba kare rajungan, menu kuliner favorit masyarakat Tuban dengan cita rasa gurih dan pedas penggoyang lidah.

Tak sulit menemukan penjual kare rajungan di Tuban. Mulai dari pusat kota hingga sepanjang jalan utama yang menghadap langsung ke laut akan mudah ditemui banyak depot penjual kare rajungan dan menu seafood lain.

Salah satu tempat penyaji Kare Rajungan yang telah terkenal adalah rumah makan Manunggal Jaya. Buka sejak 30 tahun yang lalu, depot yang terletak di Jalan Manunggal, jalan utama Surabaya-Semarang itu rata-rata setiap hari menjual sekitar 50 kuintal rajungan. Jadi sudah bisa dipastikan kalau bahan Rajungan di tempat itu selalu dalam keadaan segar.

Sekilas rumah makan itu tampak sederhana dengan deretan meja dan kursi kayu tertata rapi di bagian dalam dan luar ruangan. Banyaknya kendaraan yang parkir di depan depot, menandakan bahwa masakan rumah makan itu disukai oleh banyak orang.

Dari plat nomor kendaraan yang terparkir, sebagian besar merupakan milik pengunjung dari luar kota. Selain terletak di jalur perlintasan utama Pantura, Tuban memang banyak dikunjungi wisatawan yang datang untuk berwisata, baik wisata religi di Makam Sunan Bonang atau Masjid Agung Tuban, atau mengagumi keunikan alam yang ada seperti Goa Akbar, Goa Putri Asih dan Goa Suci.

Kembali ke menu, untuk menikmati seporsi Kare Rajungan, pengunjung perlu mengekuarkan sedikit "pengorbanan". Selain jarak tempuh yang lumayan jauh, bagi sebagian orang harga satu porsi Kare Rajungan sebesar 150 ribu rupiah akan terasa menguras kantong. Namun harga itu langsung terbayar saat pengunjung menikmati sensasi kuliner Tuban ini.

Dalam satu porsi, terdapat dua ekor rajungan berukuran besar. Sebagian tubuh rajungan tenggelam dalam kuah kare yang berwarna coklat kekuningan, dengam taburan bawang goreng di atasnya. Meski dua ekor, namun setelah dikupas, daging rajungan yang ada memang hanya cukup untuk memuaskan rasa lapar satu orang. Kecuali bagi yang ingin berhemat bisa membaginya untuk berdua.

Dengan kombinasi nasi hangat dan teh manis, menyantap Kare Rajungan memang menghadirkan sensasi luar biasa. Aroma harum dari rempah kuah setia mengiringi pengunjung yang memotong, mengupas dan menyesap daging rajungan sambil 'disiksa' rasa pedas kari yang ganas. Seru!

Aneka rempah seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, kemiri, lengkuas, jahe, kencur, daun jeruk purut dan sereh terasa menyatu dengan gurih daging rajungan, mengusir aroma amis, mendatangkan selera.

Apalagi bila kita menuang kuah ke piring nasi, lidah akan semakin terbakar oleh rasa pedas kuah, dan hangat bulir-bulir nasi yang empuk. Untuk menyempurnakan sensasi seafood sekaligus penawar pedas, santap kare rajungan bersama aneka krupuk ikan yang tersedia. SB/E-6

Cumi Hitam Kuah

Selain hidangan utama Kare Rajungan, rumah makan ini juga menyediakan beberapa pilihan menu lain seperti Cumi Hitam, dan Garang Asem. Cumi Hitam adalah menu yang paling banyak dipesan setelah kare, terutama bagi pengunjung yang tidak kuat pedas tapi tetap ingin merasakan hidangan laut.

Sepiring nasi hangat, disantap dengan daging cumi nan empuk, berkubang kuah hitam gurih akan membawa pengalaman kuliner tersendiri. Tinta hitam cumi dalam kuah menjadikan olahan masakan ini lebih gurih karena adanya kandungan asam glutamat, asam amino yang memberikan sensasi umami (lezat gurih) seperti halnya MSG (Mono Sodium Glutamat).

Warna hitam pada kuah cumi disebabkan adanya senyawa Melanin, dan zat besi dengan konsentrasi yang sangat tinggi. Jelas menyantap cumi hitam akan membawa manfaat kesehatan, karena selain kandungan protein dari daging cumi yang tinggi, melanin tersusun atas asam amino tirosin, salah satu asam amino yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim tubuh kita.

Asam amino tirosin antara lain berperan untuk pembentukan hormon dopamine dan adrenalin, dua macam hormon yang memberikan efek positif bagi tubuh. Sedangkan kandungan zat besi dalam juga menguntungkan karena merupakan mineral penting penyusun sel darah merah (hemoglobin). Selain itu, zat besi berfungsi untuk membantu fungsi otot dan otak, melalui perannya untuk mendistribusikan oksigen di dalam tubuh kita.

Resep :

Bahan-bahan:

- 1/2 kilogram cumi

Bumbu halus:

- 6 siung bawang merah

- 2 siung bawang putih

- Merica (secukupnya)

- Jahe (secukupnya)

Bumbu pelengkap:

- 1 santan sachet

- 1 lombok merah (iris)

- 3 lombok rawit (iris)

- Garam (secukupnya)

- Gula pasir (secukupnya)

- Penyedap rasa (secukupnya)

- Air (secukupnya)

- Minyak goreng (secukupnya)

Cara membuat:

- Pisahkan bagian kepala cumi dan bagian tinta tidak dibuang, cuci bersih. Lalu di iris-iris menjadi beberapa bagian. Sisihkan.

- Panaskan minyak goreng secukupnya, tumis bumbu halus dan lombok iris hingga matang dan layu. Lalu masukkan sedikit air dan santan. Kemudian masukkan cumi.

- Tunggu hingga kuah berkurang. Setelah berkurang barulah masukkan garam, penyedap rasa dan gula pasir.

- Cek rasa, setelah pas barulah diangkat dan cumi kuah santan bisa di sajikan. SB/E-6

Resep Kare Rajungan

Bahan-bahan :

- 5 ekor rajungan

- 7 Bawang merah

- 3 bawang putih

- 2 cabe keriting

- 1 ruas jari kunyit

- 1 ruas jari lengkuas

- 1 ruas jari jahe

- 1 sendok teh ketumbar

- 1/2 sendok teh merica

- 4 biji kemiri

- Daun salam

- 7 cabe rawit sesuai selera

- Daun jeruk

- 1 sereh

- 1 Santan kara

- Secukupnya Garam

- 1/2 sendok teh gula

- 1 liter air

Cara Membuat :

- Buka cangkang rajungan, belah pada bagian dada, atau disiram dengan air panas hingga rajungan tidak bergerak lagi. Setelah itu, bersihkan dari kotoran dan cuci hingga bersih, lalu tiriskan. Suwir daging kecil-kecil.

- Haluskan bawang merah,bawang putih,cabe keriting,cabe rawit,jahe lengkuas,kunyit kemiri,merica ketumbar.

- Tumis bumbu halus,sereh,daun salam,daun jeruk,saya tambahin cabe utuh biar tambah pedes

- Setelah bumbu harum masukan,garam,gula setelah itu masukkan air.

- Setelah mendidih tambah santan tunggu mendidih lagi baru masukkan daging rajungan, tes rasa, tunggu sebentar, lalu angkat. SB/E-6

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top