Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Festival Kuliner Pasar Glodok

Menyambut Perayaan Imlek di Jakarta

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam perayaan Imlek kurang lengkap rasanya jika tidak dibarengi dengan menyantap makanan khas Tiongkok. Salah satu daerah yang populer menyajikan makanan khas Tiongkok adalah daerah Glodok, kawasan pecinan yang telah dikenal lama sejak zaman kolonial Belanda.

Glodok terkenal dengan beragam kuliner yang melegenda sehingga akhirnya dalam perayaan Imlek tahun ini, terselenggara Festival Kuliner Pasar Glodok (FKPG). FKPG ini menghadirkan 26 stan kuliner terbaik dari kawasan Glodok khususnya, Pancoran dan Petak Sembilan dalam perayaan tahun baru Imlek di Mal Ciputra Jakarta, bertajuk Lucky New Year, Lucky You.

Mulai dari Kopi Es Tak Kie, Nasi Campur Tak Kie, Rujak Shanghai Encim, Bakmi Amoy, Kuotie Shantung Ling, Pempek Eirin 10 Ulu, Sate Padang Petak Sembilan, Sekba Tim 999, Bakso Gepeng Urat Gapong, Ketupat Cap Gomeh Gloria, Chicongfan pak Karim, Swike Lumpia dan lainnya.

"Perayaan Imlek bukan semata pergantian kalender tahun baru Tiongkok, kami ingin mengajak para pengunjung merasakan dan sensasi berbeda dengan menghadirkan FKPG dengan nuansa dekorasi pecinan dan hiburan khas Imlek yang dapat dinikmati seluruh keluarga," kata Ferry Irianto, GM MalCiputra Jakarta.

Namun tidak hanya sekadar menyajikan kuliner khas Tiongkok dan daerah pecinan, Fery juga mengatakan ia ingin melestarikan kebudayaan yang dimiliki Tionghoa dan masyarakat Indonesia. Dengan itu, ia membawa wayang potehi,yang merupakan wayang asli Indonesia yang mengambil cerita dari Tiongkok.

"Ingin melestarikan kebudayaan yang kita miliki, tidak hanya kuliner, tetapi juga kebudayaan. Orang tua bisa mengedukasi anak-anaknya dengan penampilan wayang potehi yang mana wayang adalah kebudayaan Indonesia dan mengambil cerita dari Tiongkok sehingga tidak akan terputus," ceritanya.

Sesuai dengan tahun Babi Tanah, wayang potehi kali ini menceritakan kisah Cu Pat Kay (Siluman Babi) yang terkenal sebagai teman seperjalanan Sun Go Kong dalam kisah legenda Perjalanan ke Barat. gma/R-1

Inspirasi Keindahan Keramik Tiongkok

Tren masyarakat yang saat ini lebih suka mengenakan pakaian yang simpel, minimalis dan siap pakai, membuat para pelaku bisnis industri busana memenuhi keinginannya. Menjelang tahun baru Imlek, brand fashion Minimal pun meluncurkan koleksi terbarunya dengan sentuhan oriental bertajuk Oriental Touch.

Koleksi yang terdiri dari 12 busana ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan tren busana yang simpel, mudah dikenakan dan siap pakai. "Sekarang trennya itu easy to wear (mudah dikenakan), ready to wear (siap pakai), namun tetap elegan. Bagaimana orang bisa memakai ulang semua pakaian yang dipakai pada kegiatan tertentu di semua kesempatan," tutur Ruth Setiaty, Senior Marketing Manager Minimal.

Berbeda dengan tahun lalu yang membawakan pakaian dengan material chiffon dan print, tahun ini Minimal menyajikan koleksi yang terinspirasi dari motif etnik Asia, yaitu Jepang dan Tiongkok bertajuk Oriental Touch.

Warna merah dan maroon dipilih untuk menggambarkan keberuntungan yang biasanya identik dalam perayaan Imlek. Ragam siluet pakaian tradisional Tiongkok, cheongsam pun terlihat dalam koleksi Oriental Touch.

Cheongsam dipadupadankan dengan gaya modern dengan penggunaan material jacquard border. Motif yang seringkali terukir dalam keramik Tiongkok terlihat dalam koleksi Imlek Minimal kali ini, setelah pada tahun sebelumnya mereka menggunakan motif folklore atau cerita rakyat.

Tak hanya mengambil motif dari keramik Tiongkok, adapun koleksi yang diambil dari kimono klasik Jepang yang lebih santai dan nyaman dikenakan sehari-hari, dengan penggunaan motif-motif bunga berbahan linen.

"Koleksi Imlek tahun ini kami hadirkan dalam berbagai variasi mulai dari tampilan kasual hingga formal. Desain unggulan kami kali ini adalah cheongsam yang merupakan pakaian tradisional Tiongkok yang diberikan twist detail modern dan mewah," jelas Ruth.

Tidak ada alasan khusus mengapa Minimal lebih mengambil motif-motif bunga yang sering kali ditemui pada kerajinan keramik Tiongkok atau kimono Jepang. Ruth mengatakan mereka hanya ingin mengangkat motif-motif cantik yang ada di negara-negara oriental supaya dapat mencerminkan semangat perayaan Imlek.

Ia juga memberikan tips bagi orang-orang yang hendak berbelanja pakaian baru untuk merayakan Imlek, ada baiknya mencari pakaian yang mencerminkan dirinya atau sesuai dengan karakter diri. "Pilih pakaian yang sesuai dengan jati diri dan mencerminkan diri. Yang pas dengan badan sehingga menjadi lebih percaya diri. Selanjutnya, pilih bahan yang sesuai dengan acaranya," saran Ruth.

Ia menyarankan jika acara dalam ruangan bisa mengenakan pakaian berbahan brukat, sementara pada acara luar ruangan menggunakan pakaian dengan bahan yang lebih alami dan ringan, seperti chiffon. gma/R-1

Perpaduan Kung Fu dan Teh

Kung Fu tea merupakan salah satu seni minum teh tradisional Tiongkok yang melibatkan ritual persiapan dan penyajian teh. Berbeda dengan upacara minum teh yang ada di Jepang ataupun Tiongkok, kung fu tea melibatkan lebih banyak gerakan kung fu dalam menyajikan tehnya.
Bermodalkan teko dengan cerat panjang yang terbuat dari kuningan, kung fu tea master menghidangkan tehnya.

Ternyata ada trik khusus pada teh yang disajikannya. Teh yang ia gunakan diletakkan terlebih dahulu pada dasar gelas yang nantinya akan disuguhkan kepada tamu, sebelum akhirnya diisi air panas melalui teko cerat panjang itu. Tehnya pun ternyata bukan teh sembarangan, melainkan teh mekar.

Teh tersebut dibuat tangan dan khusus dibuat oleh sang kung fu master dengan bentuk bulat. Ketika disiram air panas, perlahan teh tersebut pun mekar, mengeluarkan aroma manis khas bunga dan teh lengkap dengan bunga-bungaan yang ada di dalam teh tersebut.

"Kung fu teh ini sangat penting supaya orang-orang tahu kalau teh itu mempunyai seni budaya, tidak hanya khasiatnya saja," tutur Adam Lie, kung fu tea master asal Indonesia keturunan Tiongkok.

Pada teh racikannya, ia menggunakan lima jenis teh, seperti jasmine flower tea, marigold flower, dan lainnya yang memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan semisalnya untuk relaksasi. "Karena tehnya khusus dibuat oleh kung fu tea master, maka setiap teh yang disajikan berbeda-beda tergantung oleh pembuatnya karena buatan tangan," ujar Lie.

Trik lainnya dalam penyajian kung fu tea ini adalah pada saat penyeduhan tehnya yang dari ketinggian sehingga dapat membuat gumpalan teh yang berbentuk bulat itu dapat terus berada di dasar teh agar dapat merekah ketika air telah terisi penuh. Itu karena kalau langsung dituang air panas, teh tersebut dapat mengambang dan tidak jadi mekar.gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top