Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Menurut Sumber Terpercaya, Militer Tiongkok Terlibat dalam Operasi Balon

Foto : ANTARA/REUTERS/Randall Hill

Sebuah jet terbang melintasi balon mata-mata Tiongkok yang dicurigai saat mengapung di lepas pantai di Pantai Surfside, Carolina Selatan, AS (4/2/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut keterangan sejumlah sumber Tiongkok, Unit militer Tiongkok bertanggung jawab atas perang di udara dan siber terlibat dalam operasi balon yang terbang di atas wilayah udara AS sebelum akhirnya ditembak jatuh.

Tokyo - Unit militer Tiongkok yang bertanggung jawab atas perang di udara dan siber terlibat dalam operasi balon yang terbang di atas wilayah udara Amerika Serikat (AS) sebelum akhirnya ditembak jatuh oleh tentara AS, menurut keterangan sejumlah sumber Tiongkok pada Kamis.

Beijing sejauh ini menyatakan pesawat itu digunakan untuk penelitian cuaca sipil. Tapi militer Tiongkok tidak memberitahu Kementerian Luar Negeri mereka mengenai masuknya pesawat itu ke wilayah udara AS.

Kondisi tersebut membuat Presiden Xi Jinpingmenyerukan adanya peningkatan komunikasi di antara pihak terkait, kata sumber tersebut.

Balon pengintai tersebut dikembangkan oleh unit penelitian teknologi luar angkasa di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok yang berafiliasi dengan pemerintah.

Balon dirancang untuk digunakan baik untuk keperluan militer maupun sipil, tetapi unit tersebut secara efektif dipimpin oleh militer, kata sumber tersebut.

Unit itu juga menerbangkan balon mata-mata ke seluruh dunia, termasuk wilayah udara di atas Selat Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan, menurut sumber itu.

Di Tiongkok, banyak teknologi terkait ruang angkasa dibangun dan dioperasikan bersama oleh sektor militer dan sipil, tetapi bagaimana tepatnya teknologi itu digunakan masih belum jelas.

Pada 2 Februari, AS mengungkapkan bahwa mereka sedang melacak apa yang diyakini balon pengintai dengan kemampuan terbang tinggi Tiongkok yang terbang selama beberapa hari di wilayah udara mereka.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pada Jumat malam lalu bahwa mereka sedang 'mengumpulkan dan memeriksa fakta' tetapi menegaskan beberapa jam kemudian bahwa balon tersebut adalah pesawat observasi cuaca yang secara tidak sengaja memasuki wilayah udara AS, dan menunjukkan penyesalan atas insiden itu.

Penemuan balon oleh Amerika Serikat menyebabkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mendadak menunda jadwal kunjungannya ke Beijing hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Kepemimpinan Tiongkok dikejutkan oleh keseriusan perkembangan yang tidak terduga atas insiden tersebut dan sejak itu mengharuskan operator balon mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Xi secara pribadi.

Sumber itu juga mengatakan bahwa persetujuan dibutuhkan dalam situasi di mana sebuah kapal udara kemungkinan memasuki wilayah udara negara atau wilayah lain di waktu berlangsungnya acara penting dalam jadwal diplomatik.

Selain menjadi pemimpin Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa, Xi juga menjadi kepala Komisi Militer Pusat yang mengawasi Tentara Pembebasan Rakyat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top