Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menuju Siaran TV Digital

A   A   A   Pengaturan Font

Sinyal digital juga adal dalam ketahanan terhadap noise dan mudah diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code). Selain itu, sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power), sehingga hemat listrik.

TV analog cukup boros dalam penggunaan pita frekuensi, sehingga menghalangi pemirsa menikmati beragam siaran. Siaran TV analog menggunakan satu frekuensi untuk satu channel. Sebab harus adaspacedi setiap kanal frekuensi antara satu dan lainnya. Hal ini membutuhkan lebar pita 8 Mhz untuk satu kanal. Jika saat ini terdapat 28 kanal frekuensi, maka siaran TV yang dapat melaksanakan hanya 14 siaran karena harus ada interval.

Dengan teknologi digital lebar satu pita frekuensi yang sama dapat digunakan untuk memancarkan 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program siaran yang berbeda tentunya.

Pada digital satu frekuensi dapat disesaki hingga 6-8 kanal TV karena tidak perlu ada interval. Misalnya, saat ini RCTI berada di frekuensi 50 UHF dan SCTV di frekuensi 42 UHF. Dengan TV digital, satu kanal 50 UHF bisa diisi hingga 6 -8 stasiun TV, cukup hemat.

TV digital yang beroperasia pada frekusi 700 Mhz menghemat spektrum sebesar 112 Mhz. Sisa ini dapat dimanfaatkan lembaga penyiaran baru, sehingga pemirsa mendapat banyak tawaran siaran. Sementara itu, pemerintah mendapat pendapatan dari sewa frekuensi sebagai "digital devidend."
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top