Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam - Kepala Pusdiklat LKPP KLHK Terjebak di Kawasan Batu Ceper Senaru

Menteri LHK: Prioritaskan Evakuasi Pendaki

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Langkah penting yang harus dilakukan dalam penanganan bencana gempa di NTB, antara lain dengan mengutamakan evakuasi para pendaki.

JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, menginstruksikan jajarannya memprioritaskan evakuasi seluruh pendaki yang terjebak di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) akibat gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga Senin (30/7), upaya evakuasi terus dilakukan.

"Sesaat setelah bencana, saya koordinasi terus dengan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) dan Dirjen Perubahan Iklim. Bila perlu helikopter kita dipakai dulu untuk NTB, membantu evakuasi atau drop logistik bagi pendaki yang masih terjebak di dalam kawasan," kata Siti Nurbaya, di Jakarta, Senin (30/7).

Gempa yang berpusat sekitar 47 km arah timur laut Kota Mataram, NTB, Minggu (29/7) ini terjadi pada pukul 05.47 WIB. Upaya evakuasi terus dilakukan dengan melibatkan TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala), tim TNGR, dan pihak terkait lainnya.

Keluarga besar KLHK juga tengah berduka, karena mendapat kabar salah satu putra dari staf Balai Litbang LHK Makassar, bernama Muhammad Ainul Takzim, meninggal dunia akibat bencana tersebut. "Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Saya mengucapkan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya pada seluruh korban, dan juga masyarakat terdampak bencana. Semoga diberi kekuatan dan kesabaran," kata Siti.

Hingga Senin dini hari, jumlah pendaki TNGR yang diperkirakan naik sesuai daftar pengunjung adalah 820 orang, dengan rincian yang naik tanggal 27 Juli sebanyak 448 orang dan tanggal 28 Juli sebanyak 372 orang. Jumlah ini masih bisa bertambah termasuk porter guide, serta tamu yang naik tanggal 25 dan 26 Juli. Pengunjung yang sudah terdaftar turun sampai hari Minggu (29/7), sebanyak 680 orang.

Saat ini masih ada yang terjebak di jalur pendakian, mereka berada di dua titik yaitu di jalur Sembalun dan Batu Ceper. "Untuk evakuasi ada bantuan personel Koppasus 100 orang, dan ada helikopter dari Kodam Udayana untuk dropping logistik pendaki yang terjebak di danau. Selain itu, kami juga sudah membuka posko di kantor Balai, sebagai tempat informasi bagi keluarga. Setiap dua jam, saya minta selalu laporan utuh perkembangan dari lapangan," jelas Siti.

Lanjutkan Evakuasi

Pada Senin pagi, evakuasi dilanjutkan. Tim berangkat melalui jalur Sembalun untuk observasi dan membawa logistik. Selain tim dari Balai TNGR, dibantu juga dari TNI, Polri, tim medis, dan Mapala.

Kepala Pusdiklat LKPP KLHK bersama dua stafnya juga dilaporkan masih terjebak di kawasan Batu Ceper Senaru. Beberapa kali longsor masih dilaporkan terjadi dari dalam kawasan pasca gempa. Lokasi yang sudah dilaporkan clear dari pendaki, di antaranya jalur Plawangan Senaru-pintu Senaru, Puncak-Plawangan Sembalun, dan Plawangan Sembalun-Pos Sembalun.

"Mari kita doakan bersama, semoga seluruh proses evakuasi berlangsung lancar, dan seluruh pendaki dapat turun dengan selamat. Kawasan TNGR kita tutup sementara sampai situasi benar-benar dinyatakan aman," kata Siti.

TNGR merupakan salah satu spot pendakian terpopuler bagi para pendaki dan pencinta alam, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, lokasi ini terkenal dengan keasrian hutan dan keindahan alamnya. Rinjani merupakan gunung merapi tertinggi kedua yang ada di Indonesia.

sur/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top