Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebersihan Wilayah - Indonesia Berkomitmen Kurangi 70% Sampah Plastik di Laut

Menteri LHK: Penanganan Sampah Sudah Banyak Berubah

Foto : istimewa

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar (tengah) pada acara Hari Peduli Sampah Nasional, di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (18/3). Gerakan komunitas peduli sampah melibatkan masyarakat di hampir semua lini kehidupan, mulai dari pelajar, Pramuka, swasta, lembaga pemerintah, dan lainnya.

A   A   A   Pengaturan Font

Gerakan komunitas peduli sampah melibatkan masyarakat hampir terjadi di semua lini kehidupan. Saat ini penanganan sampah sudah banyak berubah.

MAKASSAR - Pemberitaan yang menyebutkan Indonesia sebagai negara terbesar kedua di dunia penyumbang sampah plastik ke laut itu menggunakan data tahun 2015. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, berbagai komunitas peduli sampah bersama pemerintah bergerak luar biasa. Saat ini penanganan sampah sudah banyak berubah.

''Penanganan sampah dari tahun 2015 sampai sekarang sudah terjadi banyak perubahan di Indonesia. Hal itu terjadi karena dinamika di masyarakat (peduli sampah) juga sangat tinggi,'' kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, pada acara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (18/3).

Menurut Menteri Siti, gerakan komunitas peduli sampah melibatkan masyarakat di hampir semua lini kehidupan. Mulai dari pelajar, Pramuka, swasta, lembaga pemerintah, dan lainnya. Jiwa anak-anak sudah ada yang terbentuk untuk sadar sampah, dan mengolah sampah menjadi hal yang produktif untuk menolong ekonomi keluarga melalui bank sampah. Itu contoh nyata. Saat ini terdata ada sekitar 5.244 bank sampah dan 500 TPA yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia.

Kembali pada masalah sampah plastik di laut, Menteri Siti mengatakan hampir 80 persen sampah laut berasal dari daratan. Sementara sisanya berasal dari laut itu sendiri, dan dipengaruhi oleh arus dari tempat lain. ''Ada video viral sampah direkam di laut Bali pada tanggal 3 Maret. Sehari setelahnya di lokasi itu sudah nggak ada lagi sampahnya. Artinya, sampah terbawa arus laut,'' katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top