Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 15 Jul 2021, 17:17 WIB

Menteri BUMN Minta KSI Tingkatkan Target Bisnis

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir baru saja meresmikan PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) sebagai subholding, KSI adalah anak perusahaan pelat merah dari PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Foto: Istimewa

JAKARTA - PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) yang merupakan anak perusahaan pelat merah dari PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk telah resmi beroperasi setalah diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Dan sebagai subholding dari PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL), PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI), dan PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS), KSI diminta tingkatkan target bisnisnya.

Saat meresmikan KSI lebih dikenal dengan nama PT.Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), Erick mengatakan sebagai perusahaan dengan bidang usaha utama pengelola kawasan industri, kompensasi utama KSI adalah menyediakan dan mengelola kawasan industri dengan layanan lengkap dan terintegrasi, seperti infrastruktur dan utilitas kawasan yang mencakup pelabuhan, jalan, listrik, air dan gas, maupun fasilitas pendukung lainnya seperti hotel, sarana perumahan dan lainnya.

"Saya mendukung pembentukan Subholding Sarana Infrastruktur sebagai bagian transformasi Krakatau Steel untuk meningkatkan nilai dan mengoptimalkan kinerja perusahaan. Keterpaduan dan kelengkapan inilah yang ditawarkan KSI melalui "An Integrated Investment Solution" untuk mendukung pengembangan usaha dan menarik para investor," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/7).

Ia mencontohkan seperti potensi pabrik Hot Strip Mill #2 Krakatau Steel yang memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun dan juga unit bisnis lainnya. Subholding ini juga harus dapat memanfaatkan peluang investasi ke Indonesia yang memerlukan dukungan kawasan industri dengan fasilitas terintegrasi dan berstandar internasional.

Seperti diketahui, subholding KSI yang area pengelolaan kawasannya terbesar di Indonesia tersebut, nantinya akan bergerak di layanan kawasan industri terintegrasi dengan empat area utama, yakni kawasan industri, penyediaan energi, penyediaan air industri, dan pelabuhan.

Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan subholding sarana Infrastruktur memiliki pondasi yang kuat secara finansial. Empat perusahaan itu memiliki total pendapatan Rp 3,4 triliun dan nilai EBITDA sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2020.Diharapkan target pencapaian secara bisnis keseluruhan akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan kebutuhan kawasan industri di Indonesia.

"Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel ini diproyeksikan dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp 7,8 triliun di lima tahun mendatang, Sementara itu, EBITDA subholding sarana infrastruktur diproyeksikan meningkat mencapai Rp 2,2 triliun pada 2025," kataya.

Sedangkan Direktur Utama PT Krakatau Sarana Infrastruktur, Priyo Budianto tentu saja bangga dan menyambut baik pembentukan subholding ini. Ia berharap dengan sinergi ini pencapaian target yang diproyeksikan dalam kurun waktu lima tahun mendatang bisa tercapai dengan baik sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Menteri BUMN dan juga Direktur Utama Krakatau Steel.

"Pembentukan subholding KSI merupakan tantangan dan menjadi semangat baru bagi kami untuk lebih memberikan kontribusi positif bagi pembangunan industri di Indonesia dan saya yakin semua target yang direncanakan dapat tercapai sesuai arahan dan harapan Bapak Menteri BUMN dan juga Bapak Silmy Karim," tutupnya.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Mohammad Zaki Alatas

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.