Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menpora Ingin Kegiatan Olahraga Tetap Berlangsung

Foto : ISTIMEWA

Zainudin Amali

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olah raga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan program olahraga tetap bisa berjalan, meskipun pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa dan Bali.

Pemerintah melalui Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengumumkan aturan PSBB Jawa-Bali mulai 11-25 Januari. Hal ini dilakukan guna menekan penularan virus korona.

Kondisi ini bukan tidak mungkin bakal mempengaruhi rencana untuk mendorong sport tourism di dalam negeri. Apalagi sebelumnya, Menpora bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno baru menggelar pertemuan terkait mematangkan kerja sama tersebut.

Mereka berharap acara olahraga dapat mendatangkan orang untuk berwisata termasuk menggandeng sektor ekonomi kreatif, seperti menggelar ajang perlombaan olahraga, yang mana medalinya bisa dibuat pekerja lokal.

Akan tetapi melihat kondisi terbaru RI saat ini terkait kasuscovid-19 bukan tak mungkin sulit dilakukan. Boro-boro menggelar ajang olahraga, kompetisi olahraga saja masih belum jelas kepastian digelarnya karena tersandung izin dari Kepolisian.

Menanggapi itu, Menpora Zainudin Amali menyadari tapi tak lantas pihaknya jadi berhenti berkreativitas "Makanya sekarang di internal kami, saya sudah sampaikan, bahwa kami tetap merancang program dan kegiatan dalam situasi pandemi," ujar Zainudin Amali, Jumat (8/1).

"Yang bisa kami lakukan adalah semua perangkatnya. Misalnya, saya sekarang sedang menyelesaikan grand desain olahraga, lalu detail tugas Kemenpora Inpres Nomor 3, perencanaan pembinaan atlet jangka menengah dan panjang, hal itu bisa dilakukan karena tidak membutuhkan kerja di lapangan," sambungnya.

"Kita harus berpikir dalam ekstra extraordinary dan saya harap yang lain juga bisa melakukan hal yang sama. Apalagi seperti pariwisata kan membutuhkan kerja lapangan. Ya, kita harus memaklumi karena itu keputusan pemerintah dalam mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi yang pertama," jelasnya.

"Kalau kesehatan dan keselamatan bagus maka urusan lain akan lancar. Tapi kalau sebaliknya, makanya akan macet," tandasnya. ben/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top