Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menparekraf Apresiasi Film "Uang 'Panai' 2" karena Angkat Persoalan Budaya

Foto : Antara/ Suriani Mappong

Film Uang Panai 2 karya sineas Sulawesi Selatan yang mengangkat budaya Bugis Makassar mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

A   A   A   Pengaturan Font

MAKASSAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi film Uang 'Panai' 2 atau uang mahar karya Finisia berkolaborasi dengan Rumpi entertainment dan 786 production.

"Film ini mengangkat persoalan budaya yang dikemas dalam cerita yang lebih fresh dan tetap setia dengan 'soul' tentang perjuangan calon mempelai pria mengumpulkan uang 'Panai ini patut diapresiasi," kata Sandiaga secara virtual yang disampaikan tim Film Uang Panai 2 disela konfrensi persnya di Makassar, Kamis (1/8).
.
Sementara itu, Sutradara Uang Panaik Ihdar Nur mengatakan apresiasi Menparekraf terhadap Uang Panai 2 ini atas kemampuan generasi muda Sulsel menghadirkan film yang merupakan bagian dari industri kreatif ini untuk hadir secara nasional.

Film tersebut berkisah tentang kisah cinta Iccang sang calon mempelai pria dengan pacarnya Icha yang terancam kandas, karena terhalang uang 'panai' Rp200 juta,.

Di tengah Iccang berjuang menggapai cinta sejatinya itu, namun terhalang karena mahalnya uang mahar, akhirnya menemukan "Pattumbu" perusahaan jasa konsultasi uang 'Panai' pertama di dunia yang didirikan oleh Tumming dan Abu setelah sukses membantu Ancha mengumpulkan Uang Panai' di film pertama.

"Hal itulah yang kemudian menjadi ide cerita yang berbeda dari film pertama," jelas Ihdar.

Sementara itu, Penulis Skenario Uang Panai 2 Elvin Miradi mengatakan, Film Uang Panai 2 membawa pesan dan menggambarkan budaya uang panai yang diciptakan oleh leluhur Bugis-Makassar untuk mendorong kemandirian para lelaki.

Menurut dia, hal itu menumbuhkan etos kerja bagi para lelaki Bugis Makassar dan sekaligus sebagai bentuk penghormatan dan penghargaankepada kaum perempuan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top