Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menlu AS ke Eropa untuk Tingkatkan Aliansi

Foto : VoA/AFP

Antony Blinken 

A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, tiba di Brussels pada Senin (22/3) untuk mengadakan pertemuan pekan ini. Menurut Kementerian Luar Negeri, pertemuan itu dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu-sekutu NATO dan kemitraan dalam berbagai isu seperti perubahan iklim, kontraterorisme dan upaya yang masih terus berlangsung untuk memerangi pandemi virus korona.

Blinken dijadwalkan ambil bagian dalam pertemuan menteri-menteri luar negeri NATO pada Selasa (23/3) dan Rabu (24/3), dan juga mengadakan pembicaraan dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg.

"Ini akan menjadi peluang bagi Menteri Blinken dan menteri-menteri luar negeri untuk mendiskusikan prakarsa NATO 2030," kata Penjabat Asisten Menteri Luar Negeri untuk Biro Urusan Eropa dan Eurasia, Philip Reeker, kepada wartawan menjelang lawatan Blinken.

"Proposal berdasarkan prakarsa 2030 untuk adaptasi aliansi, keprihatinan terkait Tiongkok dan Russia, serta perubahan iklim, keamanan siber, ancaman gabungan, memerangi terorisme, keamanan energi, pandemi global masuk juga, dan berbagai tantangan umum yang kita hadapi bersama," lanjut dia.

Setelah empat tahun kebijakan luar negeri di bawah mantan Presiden Donald Trump yang berfokus hanya memprioritaskan kepentingan AS, Reeker mengatakan Blinken akan menyampaikan pidato di Brussels yang membeberkan komitmen untuk membangun kembali dan merevitalisasi aliansi seraya menyoroti pentingnya NATO.

"Kita tahu kita akan lebih kuat dan lebih baik dalam mengatasi berbagai tantangan apabila kita menghadapinya bersama-sama, dan kami akan memodernisasi aliansi, memperbaikinya sesuai yang diperlukan, dan mengatasinya bersama dunia sewaktu menghadapinya," ujar Reeker.

Blinken juga dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell. Kementerian Luar Negeri menyatakan berbagai masalah yang masuk agenda mencakup upaya-upaya pemulihan ekonomi sebagai tanggapan atas pandemi virus corona dan menangani berbagai tantangan global yang muncul dari Iran, Russia dan Tiongkok.

Khusus mengenai Iran, Reeker mengatakan Blinken akan berkonsultasi dengan sejawat-sejawatnya di Uni Eropa mengenai prospek Amerika Serikat dan Iran bersama-sama kembali ke perjanjian yang ditandatangani pada 2015, yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi.

AS, yang meninggalkan perjanjian itu di bawah pemerintahan Trump pada 2018, dan Iran, yang menanggapi dengan mengambil langkah-langkah yang menjauh dari komitmennya, telah menyatakan kesediaan untuk mengikuti perjanjian itu lagi. Akan tetapi masing-masing pihak telah mengisyaratkan keinginan agar pihak lain yang harus memulainya lebih dulu. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top