Menko PMK Dorong Program Inklusif
Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno dan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, dalam Senin Bersinergi (SINERGI), di Jakarta, Senin (9/12).
Foto: istimewaJAKARTA - Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan masyarakat inklusif. Pihaknya sebagai katalisator akan memastikan berbagai pihak bekerja sama demi menciptakan ekosistem yang lebih adil dan setara.
"Kami bertugas untuk menghubungkan, _connecting the dots_ berbagai kementerian agar program pemerintah berjalan efektif. Isu inklusivitas ini memerlukan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat,” ujar Pratikno, dalam Senin Bersinergi (SINERGI), di Jakarta, Senin (9/12).
Dia menyebut, berbagai pihak mulai mementingkan isu inklusivitas. Beberapa perguruan tinggi kini telah membentuk unit layanan disabilitas, dan pemerintah daerah mulai membangun infrastruktur ramah disabilitas.
“Kami terus mendorong agar ruang-ruang ini menjadi berkelanjutan, sehingga saudara-saudara kita penyandang disabilitas dapat mengekspresikan potensinya dengan optimal,” jelasnya.
Pratikno mengungkapkan, kegiatan SENERGI dirancang untuk menggugah kesadaran pegawai di Kemenko PMK tentang pentingnya membudayakan ruang-ruang inklusif. Sekitar 200 pegawai yang hadir diharapkan dapat memahami dan mendukung upaya menciptakan lingkungan kerja dan kebijakan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.
Dia melanjutkan, pada kesempatan tersebut, penampilan dari Disnet Band menjadi sorotan utama. Grup musik ini terdiri dari anggota penyandang disabilitas yang berhasil memukau hadirin dengan kemampuan bermusik mereka.
"Penampilan ini tidak hanya membuktikan potensi besar penyandang disabilitas, tetapi juga menjadi pengingat bahwa ruang ekspresi yang inklusif adalah sebuah kebutuhan nyata," katanya.
Pada acara tersebut, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha memberikan perspektif tentang peran seni dan budaya sebagai media inklusi. Menurutnya, seni memiliki kekuatan besar untuk mengubah stigma terhadap penyandang disabilitas.
“Seni dan budaya bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga ruang pemberdayaan. Melalui seni, penyandang disabilitas dapat menunjukkan talenta luar biasa mereka dan menginspirasi kita semua,” ucapnya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 2 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 3 Trump Mulai Tangkapi Ratusan Imigran Ilegal
- 4 Menkes Tegaskan Masyarakat Non-peserta BPJS Kesehatan Tetap Bisa Ikut PKG
- 5 Keren Terobosan Ini, Sosialisasi Bahaya Judi “Online” lewat Festival Film Pendek
Berita Terkini
- Fundamental Ekonomi Domestik Kuat, BI Ajak Investor Global Berinvestasi di Indonesia
- Trump Berpidato Secara Virtual dalam Forum Ekonomi Dunia ke-55 di Davos
- Polri Berkoordinasi dengan Otoritas Singapura untuk Ekstradisi Paulus Tannos
- Menlu Sugiono Bertemu Menlu Saudi, Bahas Rencana Kunjungan Presiden Prabowo ke Riyadh
- Universal Film Berhasil Raih 25 Nominasi Bersejarah di Ajang Oscar 2025